Menulis, sebagai Sihir Kehidupan



Ilustrasi, sempatbaca.com


 

Menulis itu sihir ampuh merubah kehidupan guna menjelma peradaban. Dan momentum hari pahlawan, tahun ini, sebuah spirit bagi kita menulis (berkarya). Karena lewat tulisannya, kita tahu siapa para pahlawan bangsa


SEGUDANG kelebihan ada di dalamnya. Kelebihan itu tidak sekadar kita manfaatkan pada satu kebutuhan. Tetapi  kegunaannya, melebihi segalanya (dalam konteks sains). Ia saling memiliki keterhubungan, dengan--bahkan seluruh kepentingan hidup manusia, yakni ilmu pengetahuan. Apa pentingnya ilmu pengetahuan?


Ilmu pengetahuan tidak bisa lepas dari aktivitas melahirkan ide dan gagasan yakni menulis. Menulis pun, menjadi alat yang tak tergantikan. Ia menjadi alat satu-satunya untuk mengembang biakkan pengetahuan. Hidup pun berkembang. Hidup pun menjadi sesuatu yang dahsyat.


Tetek bengek pengetahuan hadir dan terus menerus berkembang karena seseorang 'menulis'. 'Menulis' mewariskan pengetahuan dari generasi ke generasi. Ia 'menulis' seperti kata AS Laksana, menciptakan sesuatu dari ketiadaan.


Kata-kata dalam menulis, seperti diungkapkannya berikut : "Kata-kata menjadi seperti mantra yang menghadirkan dunia baru beserta para penghuninya--dunia yang semula tak ada, orang-orang yang tak pernah ada, dan mereka hanya ada karena kita menuliskannya".


Sejarah menjadi saksi, bahwa dulu para pejuang dan founding father kita menyuarakan kata-kata melalui tulisannya. Dengan kehebatan kata-kata yang mereka tuliskan,  pejuang bangsa berikut orang-orang yang berpikiran besar demi kemajuan bangsa kita, bisa memengaruhi orang melalui apa yang ditulisnya. Tengok saja karya-karya besar mereka.


Itu pula mengapa, menulis--kadang terasa seperti Sihir, kata essais itu.


Perenungan


Kita seperti sedang berkomunikasi dengan diri kita. Pikiran dan ucapan kita menyatu dengan jiwa kita. Lahirlah kemudian, tulisan-tulisan jernih yang bisa membawa kita pada kebeningan hati. Pikiran.


Laksana mengungkapkan : "Menulis juga kadang menjadi semacam meditasi. Kita hanyut ke dalamnya, memasuki sebuah dunia yang sepenuhnya milik kita, menyelami karakter-karakter dan berbagai gagasan di dalamnya, dan dengan kata-kata kita menciptakan dunia alternatif, dunia yang kita upayakan semenarik mungkin".


Menulis, yang dinyatakan Laksana--kadang sebagai meditasi, menjadi bagian penting untuk kesehatan mental. Sebab, menulis, dapat mengejewantahkan pikiran-pikiran seseorang yang numpuk di kepala. Dan manakala, seseorang menulis, setelahnya-- dapat memberikan perasaan tenang, damai, dan seimbang. Maka tak syak lagi, meditasi bisa membawa manfaat bagi kesejahteraan emosional dan kesehatan secara keseluruhan.


Meditasi itu, tak lain sebagai salah satu bentuk latihan guna  memusatkan, menjernihkan pikiran. Ketika pikiran-pikiran itu tersalur seseorang begitu mudah, merasa lebih tenang, nyaman, dan produktif. Dus, menulis itu bukti kemajuan peradaban suatu negara.


Hari pahlawan saat ini, juga menjadi momentum baik bagi kita untuk mengingat perjuangan para tokoh dan pejuang tempo dulu. Para pejuang itu, meninggalkan jejak (karya) sebagai warisan berharga untuk kita. Selamat hari pahlawan.**



Penulis, sebagai penjual madu lombok. Bisa dihubungi di akun instagram @masyhur_sarmaj

Post a Comment

أحدث أقدم