Waktu Berjalan Begitu Cepat



Sumber : www.google.com, ilustrasi

Tak terasa kini sudah tahun baru, tahun 2022. Serasa cepat waktu berlalu. Setahun itu rasa sebulan. Sebulan rasa seminggu saja. Seminggu, rasa sejam. Sejam tak ubahnya secepat daun kering terbakar api



Tak terasa waktu berlalu begitu cepat.
"Hari berganti, hari berlalu dan itu terasa begitu cepat," demikian diungkapkan Ust Abdul Hanan dalam kegiatan silaturrahmi dengan asatiz-asatidzah lembaga pendidikan Madrasah Aliyah Al-Aziziyah Putra pada Sabtu (1/1/2022).

Tokoh Agama asal Teloke Batulayar itu menarasikannya lebih konkrit lagi.
Katanya, setahun itu rasanya seperti sebulan. Sebulan terasa seminggu saja. Satu minggu, misalnya dari hari Jum'at ke hari Jumat berikutnya terasa satu hari dan satu hati terasa satu jam. "Lalu satu jam, terasa seperti daun kering terbakar api," terangnya.

Pada dasarnya manusia itu kekal. Hanya saja kita pindah dari satu negeri ke ngeri lain. Hanya saja Allah mematikan kita sebentar saja. Kalau sudah masuk kubur kita hidup selamanya.

Kepala MA Al-Aziziyah Putra itu, mengungkapkan. Bahwa kubur itu awal mula akhirat. Jadi, begitu manusia berada di dimensi kuburan, sejatinya awal dari alam akhirat. Lalu, tambahnya, nanti ada manusia masuk kategori selamat dan ada juga yang tidak selamat. Tapi kedua-duanya itu : kekal. "Yang selamat kekal. Yang tidak selamat juga kekal. Pokoknya, kita diciptakan selamanya. Kita hanya pindah tempat," terangnya.

Baca juga : cinta abadi vanessa - bibi

"Sesungguhnya aku akan menjadikan kematian, kata Allah," dem8ikian ia mengutip salah satu kalam Allah.

Semua kita mafhum, kita hidup mereguk beragam nikmat dalam hidup ini. Masing-masing kita mencari jalan-jalan sendiri kebahagiaan, termasuk menikmati kebahagiaan dengan cara menikah, memiliki anak dan aktivitas lainnya dalam kehidupan yang fana ini.

Meski begitu, suatu saat dan itu haqqul yakin, masing masing dari kita akan pindah dari satu dunia ke dunia lain.

Silahkan masing-masing kita beranak pinak serta berkembang tapi itu akan hancur. Dan bila saatnya tiba, suatu saat nanti kita akan melalui kehidupan dunia, pindah ke alam ruh lalu alam akhirat.

Bergulirnya waktu sebagi the sign bahwa akan ada akhir zaman. Jadi akhir zaman atau segala apa saja bentuk dialektika dan perubahan yang kita lalui sekarang sebagai saah satu pertanda dunia akan hancur.

Tokoh agama yang juga alumnus Ponpes Nurul Hakim itu mengemukakan beberapa hal terkait ciri akhir zaman, antara lain yaitu ; gejala alam seperti gempa. Lalu kemudian, hilangnya rasa malu.
Terkait rasa malu, dia mengungkapkan bahwa malu itu adalah salah satu sifat mulia. Nah jika itu hilang, pertanda apa itu akhir zaman.

Ciri yang lain lagi dari akhir zaman yaitu sifat kemunafikan itu nampak. Wujudnya, boleh jadi orang berwajah dua itu muncul dan kita saksikan. "Sejelek-jelek manusia itu yang mpunyai dua wajah yaitu munafik," tambah dia.

Tak hanya itu, gambaran lain dari tanda akhir zaman adalah perbuatan dosa terbuka terang-terangan.

Bahwa perbuatan maksiat berakibat pada merendahkan derajat orang yang melakukannya, maka jadi sebagian tanda dari akhir zaman. Lalu dalam konteks ini, maka Orang yg berbuat dosa terang-terangan itu menantang Allah.

Sejelek-jelek manusia itu yang berkarakter munafik

Berikutnya, kenyataan dalam kehidupan ini, banyaknya kita lihat orang yang menipu dan hati orang semakin keras. Kategori manusia seperti itu, jelas tak mau terima nasehat. Orang seperti ini, yang buta itu hatinya. Kalo begini kan otomatis tak mau nerima kebenaran.

"Perubahan hari, perubahan tahun, adalah hakikatnya tanda kekuasaan Allah. Jika kita mampu merenungkan itu semua, bisa nambah keimanan," tutupnya.

*) disarikan dari nasehat Ust Abdul Hanan dalam acara kegiatan rutin silaturrahim asatidz-asatidzah MA Al-Aziziyah Putra pada 1 Januari 2022.

Post a Comment

أحدث أقدم