Jemari Tangan Jangan Kau Belenggu

 


Ilustrasi, sempatbaca.com

Jika untuk tujuan kebaikan universal kehidupan berbangsa dan bernegara, jangan pernah tahan jari jemari tanganmu


Dulu sering dan masih terdengar hingga saat ini bahwa "Mulutmu harimau mu".

Ungkapan itu sering kita dengar. Kalimat itu, menjadi penegas bagi kita betapa berbahaya kata-kata yang kita ucapkan. Perkataan yang kita ucapkan (lontarkan) bisa menjadi 'senjata tajam' yang dapat menyakiti orang.

Ketika orang lain merasa tersakiti oleh apa yang kita lontarkan, jelas menimbulkan benih2 konflik dan seteru.

Harmoni hubungan antar sesama pun bisa hancur. Tali-tali persaudaraan seketika putus, lalu berubah menjadi dendam dan kebencian. Kalau ini sudah terjadi, konflik horizontal akan terjadi. Pun, tersulut sedikit saja, suasana kehidupan yg penuh persaudaraan akan menjelma jadi 'api' dendam yang membara.

Namun demikian, jika ucapan yang baik-baik dan bikin orang senang, pasti harmoni hidup begitu terasa. Buah dari pada itu: terjalin kasih sayang yang kuat antar sesama, rasa persaudaraan pun tumbuh, tolong menolong dan rasa saling menghargai akan menjadi kekuatan untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan berkualitas.

**

Nowdays, situasi hidup sudah berubah. Teknologi kian canggih. Seiring itu, akibat canggihnya teknologi dan meluasnya masyarakat menggunakan koneksi internet, media sosial pun makin banyak dipakai dari berbagai kalangan usia. Saking gampangnya, medsos ibarat kacang goreng yang bisa di beli di mana saja. Bahkan mungkin, saat ini, kita akan merasa lebih sulit mencari penjual kacang goreng bila dibanding mencari pemilik akun atau pengguna medsos.

Lalu, dalam konteks ini, segala yang ingin kita lakukan, baik itu tujuan positif, lebih-lebih untuk tujuan negatif sangat gampang. Caranya?
Tinggal kita mainkan jari jemari kita di perangkat media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan lainnya dalam waktu hitungan detik menyebar dan menjangkau ratusan bahkan ribuan orang.

Jadi, di zaman ini, ungkapan: jari jemarimu jauh lebih sakti ketimbang mulutmu harimaumu.

Karena itu, jaga derai-derai jemari yang akan kita tulis sebagai ekspresi yang akan kita beberkan di medsos.

Kita (siapa saja) hendak berhati-hati memilih kata, kalimat dan diksi dalam berselancar di dunia maya. Apa sebab?

Lantaran kata-kata yang diucapkan dan tuliskan bisa sangat kuat dampaknya. Apalagi jika Anda adalah public figure atau punya teman atau follower yang banyak.

Semua mafhum bahwa di social media pemilihan kata itu sangat penting. Kita harus mempertimbangkan secara baik apa yang hendak kita tulis.

Nilai-nilai etis berkomunikasi di medsos harus mampu kita tunjukkan.

Hidup kadang penuh paradoks. Kita berbuat baik saja, masih ada yang tidak senang, apalagi berbuat jahat, lebih banyak lagi orang yang tidak suka.

Di era komunikasi digital saat ini, massifnya penggunaan media sosial membuat kita begitu mudah melakukan sesuatu. Tapi, untuk tujuan kebaikan dan menjadi kesepakatan universal kehidupan berbangsa dan bernegara, jangan sampai membelenggu jari jemarimu. 

Penulis : Mashur, MS
Penjual Madu

Post a Comment

أحدث أقدم