Ilustrasi, sempatbaca.com
Sahabat pemirsa, pecinta medsos, hati-hati memilihkan lembaga pendikan anak didik kita. Sebab bagaimana pun juga itu untuk masa depan mereka
Jamak kita tahu, pendidikan itu sangat penting artinya bagi putra putri kita. Dengan pendidikan, putra putri kita, calon generasi muda, menjadi pribadi yang unggul, berkarakter. Lalu ke depan mereka diharapkan bisa meraih sukses.
Tapi pendidikan--tepatnya institusi pendidikan--tidak bisa serta merta menjadi harapan satu-satunya.
Sebabnya, karena banyak juga lembaga pendidikan yang kurang tepat untuk anak anak didik kita. Di situ, di lembaga pendidikan, pihak lembaga, bukan malah mendidik anak tetapi anak didoktrinasi agar memiliki karakter yang eksklusif, tidak bebas dan bahkan cenderung tidak toleran. Lebih dari itu, anak yang semestinya dididik dan dijaga, malah dieksploitasi dan dibunuh karakternya. Seremnya lagi, mereka menjadi objek pelecehan, kekerasan seksual.
Fenomena siswa (santri) dieksploitasi dan dijadikan objek kekerasan seksual inilah yang belakangan ini mencuat dan menyita atensi publik di tanah air. Hal ini terendus ketika salah satu lembaga pendidikan di Bandung, pimpinannya diketahui sudah mencabuli, menghamili santrinya. Parahnya lagi, berdasarkan informasi yang tersebar di berbagai media, bukan hanya satu atau dua santri, melainkan lebih dari itu. Konon katanya, hingga belasan santri dan mereka ada yang punya anak dan masih dalam kandungan. Wow ngeri. Naudzubillah...summa naudzubillah.
Memang pesantren, salah satu lembaga yang tepat sebagai tempat untuk kita titipkan anak anak didik kita. Terlebih di era yang kian membuka ruang informasi sebebas-bebasnya, di tengah massifnya pengguna internet, medsos dan lainnya.
Sayangnya, sejak mencuatnya kasus salah satu lembaga pendidikan di Bandung, seakan merusak citra lembaga pendidikan dan atau Ponpes. Eits, ingat bukan lembaga-nya tapi oknum. Ya oknum lembaga di situ. Inilah yang menimpa Herry Wiryawan, salah satu pimpinan Madani Boarding School.
Sebagai Pengingat
Dewasa ini, kita perlu hati-hati memilih lembaga pendidikan. Kira kira apa tipsnya ya?
Berikut penulis berbagi. Kalaupun pembaca sudah tahu, bahkan lebih tahu dari saya, anggap saja sebagai pengingat.
Pertama, informasi. Dalam hal ini , sebaiknya kita perlu tahu informasinya tentang pesantren tersebut. Antara lain, lihat dulu profil pesantren tersebut bagaimana pola pengajarannya, sejauh mana alumninya berkontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara, kualitas tenaga pengajarnya bagaimana, kemana berafiliasi pesantren tersebut, alirannya bagaimana. So, tak usah bosan ngumpulin informasi sebanyak-banyaknya mengenai berbagai sekolah, baik melalui internet, media, anggota keluarga lainnya. Juga informasi sekitar Anda.
Berikutnya yang kedua, Observasi. Usai menentukan sekolah, tak perlu segan-segan untuk langsung menanyakan langsung ke pengelola ikhwal berbagai hal.
Ketiga, perizinan. Ingat pembaca jangan sampai malu untuk menanyakan ijin tentang lembaga (sekolah). Kuatirnya, jangan jangan setelah anak kita belajar ijinnya tidak ada atau malah dicabut.
Keempat, Kondisi fisik sekolah. Sebagai orang tua, kita perlu tengok kondisi di mana anak kita belajar. Pendek kata, jangan sampai abai terkait hal ini.
Kelima, tenaga pendidik. Guru ada sosok yang digugu dan ditiru. Karena itu, pilihlah sekolah yang di dalam institusi pendidikan itu, gurunya bermoral baik. Sekain itu background pendidikan yang layak untuk diperhitungkan, sehingga buah hati pun akan berkembang menjadi anak yang baik dan cerdas.
Keenam, suasana. Sebagai orang tua, suasana juga perlu diperhitungkan. Ada beberapa hal terkait ini, yaitu seperti apa interaksi murid dan guru.
Sekarang menjamur pondok pesantren ada di seluruh pelosok dusun dasan se-Nusantara.
Sesuai Kehendak Anda
Kalau boleh saya berikan saran, ada baiknya pilih pesantren yang sesuai dengan diri anda dan menjaga tradisi leluhur nenek moyang (adat istiadat).
Juga pilihlah ponpes yang menjaga sikap Tawazun, Tawasut, Tasamuh dan i'tidal, ngaji kitab kuning, belajar pidato dan paling utama adalah ahlak (terhadap guru, orang tua dan orang yang berilmu).
Terlalu banyak ponpes yang terbilang layak dan sangat rekomended sebagai tempat untuk kita serahkan putra-putri kita dididik. Tapi cukuplah saya sebeut beberapa yaitu pondok NU, Muhammadiyah, NW dan lainnya. Tambahan lagi, inget pilih Ponpes yang sesuai kantong anda.
Sekarang banyak oknum mendirikan wadah pesantren yang hasil didikannya tidak cinta tanah air bahkan melawan negara dan pemimpin dari berbagai level.
Apa yang model saya sebut di atas itu berpotensi mengganggu?
Jelas. Saya pikir begitu.
Jadi, cerdaslah memilih lembaga pendidikan untuk putra-putri kita.
إرسال تعليق