Foto: www.google.com
Kelompok yang berfikiran jumud seringkali mengganggap diri mereka saja yang benar. Padahal kebenaran itu hanya milik Allah
By: TGH ALI MAKSUM, M.Si*)
Salah satu tantangan dalam pemikiran Islam dewasa ini adalah menghadapi kelompok Islam yang memiliki pemikiran jumud. Yang sama dengan ini juga adalah pemikiran seseorang yang literal an sich dalam memahami teks keagamaan.
Kelompok di atas ini, mereka hanya memahami al Qur'an dan Hadits secara tekstual saja, tanpa mau bersusah payah mendalami pemikiran keagamaan dari ulama-ulama yang otoritatif.
Andaipun merujuk ulama, mereka hanya merujuk ulama tertentu saja yang dianggap paling benar fatwanya.
Padahal ulama-ulama Islam begitu banyak. Khazanah klasik dari hasil pemikiran mereka juga melimpah. Mulai dari fiqih, tasawuf, tafsir bahkan filsafat dan sastra menghiasi karya pemikiran mereka.
Namun sayang kelompok ini juga tidak banyak menyelami pemikiran itu. Hanya sedikit kelompok saja yang menyelami pemikiran mereka. Akibatnya kelompok yang sedikit ini dipandang sesat dan liberal.
Selama pemikiran itu merujuk kepada qawaid dan manahij dari para ulama, bukanlah termasuk liberal dan sesat. Apalagi mereka sampai menganggap, menuduh kalau mereka kafir.
Maka mari kita teduhkan hati dengan mau belajar dan membuka diri dengan kebenaran yang mungkin saja datang dari luar diri kita, agar kesadaran syukur kita terjaga dengan baik.
Waspadailah kelompok pemikiran Islam yang jumud. Kecendrungan pemikiran ini, seringkali mengganggap diri paling benar, sementara yang lain salah.
*) Penulis adalah Sekjen PCNU Lobar
إرسال تعليق