Sesjen Wantannas Ngisi Kuliah Umum di UNU NTB

 



Rektor UNU bersama Dr Baiq Muliana, Laksdya TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., M.H., M.Tr.(Opsla), Prof Mansur Ma'shum (Mantan Rektor Unram), Ir. Mahfudz (Mantan Ketua PWNU NTB), Ahmad Fauzan (WR I) saat foto bersama usai Studium General (ilustrasi, sempatbaca.com).



SEMPATBACA.COM– Rabu (15/9), Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantannas) Republik Indonesia, Laksdya TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., M.H., M.Tr.(Opsla) memberikan kuliah umum di Kampus Peradaban Bangsa (UNU) NTB.
Kuliah umum (studium general) bertajuk, "Wajah Pendidikan Karakter Bangsa di Perguruan Tinggi pada Era Disrupsi" dilaksanakan di Aula UNU secara daring dan luring. Diikuti oleh berbagai tokoh, pengurus Ormas, mahasiswa dan dosen Unram.

Rektor UNU, Dr. Baiq Muliana, dalam sambutannya menyampaikan, rasa senangnya atas kehadiran salah satu perwira tinggi dari Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas).

Rektor UNU mengungkapkan betapa pentingnya keluarga sebagai modal sosial di tengah kehidupan dewasa ini. Katanya, "Ketahanan nasional tidak bisa lepas dari ketahanan keluarga, ketahanan individu,".

Sebagai ikhtiar mewujudkan ketahanan nasional yang berawal dari kekuatan individu dan keluarga karena itu, jelas perempuan yang juga ketua MES itu, kami di UNU, berupaya dan terus berjuang mendidik mahasiswa agar kuat secara fisik dan kuat secara ilmu.
"UNU NTB tidak sekedar hadir, tapi kehadiran kampus peradaban bangsa ini, harus memperkuat kultural kebangsaan dan identitas kultural kewarganegaraan,"jelasnya.

Bangsa Indonesia dikaruniai oleh Allah sesuatu yang sangat luar biasa. Ini sekaligus menunjukkan bahwa bangsa Ini adalah bangsa besar. "Indonesia adalah bangsa besar. Karenanya harus dikelola dengan kemauan dan pemikiran yang besar dan luar biasa," ujar Sesjen Wantannas saat memaparkan materinya.

Sesjen Wantannas, Laksdya TNI Harjo Susmoro dalam pemaparannya mengatakan, Indonesia sebagai negara maritim. Juga merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Memiliki berbagai keuntungan, antara lain posisi geografis yang diapit dua benua dan dua samudra, yang merupakan perlintasan jalur perdagangan. Di samping itu memiliki sumber daya alam melimpah.

Menurut Harjo kunci utama menjaga bangsa ini, lanjutnya, yaitu sikap taat manusia kepada Tuhan. "Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan," tegas Harjo mengutip QS Al-A'raf ayat 96.

Kekayaan dan luasnya laut di Indonesia, salah satu daya tarik luar biasa bila dibanding bangsa-bangsa lain. Siapa yang menguasai lautan akan menguasai jalur perdagangan. "Ingat lautan ini salah satu karunia Allah bangsa kita. Modal untuk mengembangkan bangsa terutama di bidang ekonomi," jelas Sekjen Dewan pertahanan Nasional.

Harjo menegaskan betapa Indonesia adalah geo strategis, geo ekonomi dan politik yang menunjukkan bahwa bangsa ini bangsa maritim yang besar. Karena itu anak bangsa punya tugas besar untuk menjaga dan mengelola kekayaan bangsa. "Kita harus bersyukur menjadi Indonesia,"ajaknya.

Ditambahkannya, tantangan yang dihadapi yaitu tegaknya kedaulatan dan hukum untuk menjaga kepentingan nasional. Serta menjaga stabilitas keamanan, pengelolaan sumber daya alam, konektivitas untuk menjamin keutuhan NKRI, sehingga tercapainya tujuan nasional dan kepentingan nasional. Salah satu tantangan lainnya yaitu era globalisasi saat ini. “Salah satu ancaman nyata yaitu disintegrasi, jauh dari nilai-nilai Pancasila, rendahnya pendidikan dan kurangnya literasi,” ujarnya.


Post a Comment

أحدث أقدم