Taman Sandik; Arena Kongkow, Belanja dan Membaca



Sain Aqije, dok. Pribadi, ilustrasi sempatbaca.com


Uniknya, TKS ini tak hanya untuk tempat rekreasi. Lebih dari itu tak ubahnya pasar hiburan dan jendela ilmu.
By: SAIN AQIJE*)

SAYA benar-benar berjodoh malam itu, bisa singgah sejenak di Taman Kota Sandik (TKS). Saya mampir di situ usai tuntas nyelesaikan urusan di KLU.

TKS itu bukan tempat asing bagi saya. Dengan sahabat dan rekan-rekan, saya sering mampir, meski sekedar nyeruput segelas kopi, lalu enyah membunuh waktu di lain tempat.

Saya pikir TKS, salah satu tempat yang cocok untuk santai, refreshing.

Indah dan nyamannya berada di TKS tidak kalah bila dibanding tempat lain. Coba saja. wkwk.

Halaman di TKS adem. Hijaunya rerumputan yang tumbuh, bikin mata dibuat manja. Hembusan angin yang menyergap tubuh dari berbagai arah menyegarkan pikiran. Teduhnya pohon-pohon yang tumbuh di sekitar bisa menghadirkan rasa nyaman.

Bila masuk kita disuguhkan pemandangan sederet para pemburu rupiah (pedagang). Aneka jenis pedagang berjejer seperti bebaris pohon yang tumbuh di sepanjang barat taman.
Mulai dari pedagang es, pedagang pakaian, celana, aksesoris wanita, pedagang kacamata, pedagang songkok, pedagang mainan anak-anak, pedagang makanan ringan, pedagang minuman, pedagang pecel , pedagang cilok, sosis, dan ada lapak sewa lokasi permainan yang diperuntukkan bagi bocah-bocah yang kebetulan ikut ibunya. Keberadaan para pedagang itu, tak pelak, berimbas pada perputaran uang. Memungkinkan dampak positif bagi stabilitas ekonomi secara mikro.

Aneka jenis pedagang di TKS, menarik perhatian warga masyarakat. Tak heran, setiap Minggu sore, orang-orang datang berbondong. Pun kemudian, lokasi parkir tampak sesak, selalu penuh dengan kendaraan. Tak hanya di hari libur, selain hari Minggu, TKS juga relatif ramai.

Menelisik lebih jauh, orang-orang ke TKS bukan sekadar menikmati suasana. Atau hanya jalan-jalan (refreshing). Namun motif warga yang datang sangat beragam. Ada yang datang sekedar berbelanja, membeli baju, celana, mainan, aksesoris, sendal, songkok, boneka dan lainnya. Bahkan ada yang sengaja ke sana selain untuk rekreasi tetapi juga belanja.

Beragamnya, motivasi warga datang ke TKS ini diamini salah satu pedagang.
Amak Dolah misalnya. Dia bilang, "Orang ke taman sandik bukan hanya refreshing atau jalan-jalan namun mereka juga membeli pakaian, songkok, dan aksesoris lainnya. Ada juga yang sengaja datang hanya untuk belanja lalu pulang".

Refreshing
Refreshing adalah suatu aktivitas yang punya tujuan menyegarkan kondisi tubuh dan pikiran. Kebutuhan akan refreshing, tak lain, disebabkan padatnya aktivitas yang menguras banyak tenaga tubuh maupun tenaga pikiran. Selepas refreshing, dipastikan kondisi tubuh dan pikiran menjadi lebih segar.

Setiap orang pasti memiliki cara tersendiri dalam melakukan Refreshing. Kata Refreshing lebih identik dengan berjalan-jalan, mengunjungi tempat wisata, dan lainnya.

Lain Amak Dolah lain juga Muhtar, salah satu pengunjung setia TKS. Bagi Muhtar, Taman Sandik selain tempat orang jalan-jalan/refreshing akan tetapi tempat orang-orang bertransaksi atau membelanjakan uangnya.

Melihat dampak positif bagi kemajuan roda ekonomi, maka hemat saya pribadi, jika pemerintah hendak melihat aktivitas ekonomi terus menggeliat, maka dipandang perlu untuk terus intens mengkonsep dan mengembangkan potensi wisata desa/wilayah. Dengan massifnya sebuah desa dikemas, dipermak untuk menghidupkan aktivitas sosial ekonomi, dipastikan berpengaruh sangat positif untuk mendorong tumbuhnya wirausaha baru. Dengan kata lain, akan muncul para pedagang yang bisa hidup secara mandiri, tanpa bergantung pada hanya menjadi 'pegawai' dan 'pekerja' di tempat orang lain.

Taman dan Ruang Baca
TKS tak hanya tempat rekreasi. TKS tak sekedar dimanfaatkan untuk mewadahi aktivitas sosial ekonomi. Yang unik lagi, TKS ini, menyediakan ruang wisata baca.

Ruang wisata baca ini, berada di sebelah timur, ujung utara. Keberadaan ini bisa dan banyak dimanfaatkan oleh berbagai kalangan untuk memanfaatkan waktunya untuk rekreasi dan membaca.

Sejauh yang saya tahu, Taman Baca (TB) yang ada di TKS itu dikelola oleh pemuda desa Sandik yang bersinergi dengan pemerintah Desa. TB buka setiap sore sampai jam 10:00 malam. Buku-buku yang disuguhkan TB, belum memadai lantaran terbatasnya jumlah bacaan yang bisa dikonsumsi oleh pembaca.

Bukankah aktivitas membaca adalah bagian dari rekreasi. Bahkan membaca adalah rekreasi yang sangat luas jangkauannya.

Karena itu, perlu penataan, pengembangan agar TB bisa maksimal memberi manfaat.

Akhirul kalam, bila Anda mencari tempat refreshing yang menyediakan fasilitas bagi pengunjung untuk belanja dan menyediakan ruang baca, Taman Sandik lah tempatnya. Bukankah aktivitas membaca adalah bagian dari rekreasi. Bahkan membaca adalah rekreasi yang sangat luas jangkauannya.

*) Penulis adalah Penikmat Kopi. Mukim di Sandik Batulayar

Post a Comment

أحدث أقدم