Bumdes dan Kisah Sukses Ibu Langke

 

FOTO: Ilustrasi sempatbaca.com


Ibu Langke bisa dibilang sebagai sosok inspiratif yang mammpu memanfaatkan waktunya dengan baik. di samping melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga dengan baik, Ibu Langke juga sukses aktif di Bumdes, salah satu badan usaha milik desa.

 

By: Rouhul Hazainul, H

 

Rizki, hasil jerih payah melaksanakan tugas dan tanggungjawab di Bumdes, selalu dimanfaatkan Ibu Langke. Sebagian untuk kebutuhan hidup sehari-hari, sebagiannya lagi Ibu Langke sisihkan untuk berbagi dengan sesama.

Momentum blan suci Ramadhan pun dimanfaatkan Langke untuk berbagi sembako pada tetangga sekitar. Selain itu, selain ramah, di hari-hari lain, suka berbagai makanan. Kebiasaan yang demikian, membuat ia dikenal, terutama bocah-bocah yang sering main ke rumahnya dan kebetulan mendapat jatah makanan, meskipun hanya jamuan sekedar saja.

BACA JUGA : Bumdes dan Kisah Sukses Ibu Langke

Tantangan harus Dilawan

Apa yang dilakukan Langke, tidak otomtis sunyi dari cobaan dan tantangan. Sebaliknya tantangan, ujian dan cobaan selalu datang dan menghampiri.  Membenarkan kata pepatah berikut bahwa segala sesuatu “Tidak semudah membalikkan telapak tangan”.

Berikut tantangan yang dihadapinya yaitu: Pertama; pelanggan telat  bayar cicilan. “Susahnya ketika ada pelanggan yang telat  bayar cicilan, bahkan ada juga pelanggan susah membayar barang sampai batas yang ditentukan” ujarnya.  Untuk mengatasinya, petugas Bumdes memberikan sanksi atau hukuman bagi pelanggannya. Saya pikir ini bagus, tujuannya: untuk menghindari kemacetan setoran dan perputaran modal Mahadesa melaui Bumdes ini.

Kedua, stock limit. Dia menjelaskan, “Kendala lain yang ditemui oleh SPV ini adalah ketika limitnya barang,” paparnya. Peminat banyak tetapi jumlah barang yang menurun, katanya. Contohnya beras dan minyak masak kemasan. Cara mengimbangi kendala tersebut, pihak Bumdes bekerjasama. Misalnya, barang beras dapat diatasi oleh Mahadesa yaitu, dengan berkerjasama dengan banyak saudagar beras. Dengan cara ini, setidaknya permintaan yang banyak tetap bisa diakomodir.

Problem kendala yang dihadapi, tak membuat  semangat Langke surut. Malah sebaliknya, ia terus berusaha dan gencar promosi.

Terkait penghasilan, Langke memperoleh penghasilan lumayan. Setiap bulan, Langke bisa memperoleh gaji bulanan sekitar 2 juta, bahkan bisa lebih.  Sementara untuk Bumdes, bisa memberikan setoran yang lumayan, sekitar 25 juta hingga 30 juta perbulan.

Dalam hemat penulis, Langke saya lihat cukup giat, dan gigih bekerja keras tanpa lupa dengan tugas dan tanggungjawabnya sebagai ibu rumah tangga.

Lagi-lagi saya ingin mengatakan bahwa, Langke begitu menikmati aktivita kerja/bisnisnya. Dari bisnis yang digelutinya, ia bisa menimati hasil jerih payahnya, baik untuk kebutuhan keluarga, biaya pendidikan dan lainnya. Termasuk keinginannya untuk bisa memiliki sepeda motor. 

Akhirul kalam, semoga harapan dan cita cita Langke tercapai yaa. Semoga tulisan saya menginspirasi kita semua. Inspirasi bersama bagaimana caranya sebagai seorang ibu rumah tangga bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat.  Sukses dan berkah semoga senantiasa menyertai Ibu Langke dan kita semua. Amin !.(tamat)

Penulis : Rouhul Hazainul, H, Mahasiswa FE UNU NTB

Editor: Ayiq

Post a Comment

أحدث أقدم