Seorang ibu rumah tangga, tak melulu hanya bisa berdiam diri berpangku tangan di rumah. Tetapi banyak hal bisa dilakukan sebagai sesuatu yang bermanfaat. Silahkan dicoba.
By: Rouhul
Hazainul, H
Srilanggawati
adalah salah satu SPV (Supervisor) di Bumdes Giri Sasak. Di situ, ia
beraktivitas sekitar 6 bulan lamanya. Sejak ikut nimbrung di Bumdes yang
dnakhodai suaminya sebagai direktur Bumdes, boleh dikata Keberadaan BUMDES kian
mendapat tempat di hati masyarakat.
Siapa
sosok Langke ini ?
Nama
lengkapnya, Srilanggawati. Ia adalah seorang ibu rumah tangga, lahir 29 tahun
silam di dusun Perendekan, salah satu dusun di wilayah Kec. Kuripan, Lombok
Barat.
Saat
ini, Srilanggawati sudah dikaruniai dua anak lelaki, hasil pernikahnya dengan
pemuda yang dicintainya.
Ibu
dua anak itu juga pernah merasakan bagaimana menjadi mahasiswa karena dia
pernah kuliah mengambil jurusan PWK (Perencanaan Wilayah dan Kota) di Universitas
Muhamadiyah Mataram. Sayangnya, lantaran biaya kuliah yang lumayan mahal, pun
beberapa saat kemudian, jodoh keburu jatuh, akhirnya ia memilih menikah dengan
pria idamannya bernama Jusnadi Anwar.
BACA JUGA : Ibu Suhaini, Ingin Usahanya Tetap Eksis
Selain
hari-hari Ibu Langke disibuki mengurus dua anaknya, ia juga aktif di Bumdes Bumdes
Giri Sasak. Keaktifannya di Bumdes itu membuat ia diamanahi sebagai Supervisor. Ia bekerjasama dengan Bumdes Giri
Sasak, dalam pengadaan barang yang kemudian dijual. Adapun jenis barang yang
dijual yakni, antara lain; sembako, peralatan dan keperluan mandi, peralatan
mencuci dan alat-alat kebersihan seperti kebersihan, Inspektan dan racun nyamuk.
Barang-barang lain yaitu kebutuhan dapur dan beragam jenis mie Instan, alat kecantikan
dan peralatan kebutuhan bayi serta barang-barang yang lainnya.
Ibu
Langke kelihatannya menikmati aktivitas pekerjaannya bekerjasama dengan salah
satu badan uasha milik desa setempat (Bumdes). Ia juga ulet dan tekun. Berkah
kerja keras dan ketekunannya, ibu rumah tangga dua anak ini juga berhasil
mempromosikan barang barang yang ada di Bumde, melalui katalog yang sudah
disediakan pihak Bumdes.
Teknisnya
adalah, warga tinggal pesan. Yaitu warga yang tertarik, akan memesan barang
yang diperlukan dengan cara datang ke rumah Srilanggawati ataupun bisa
dilakukan via chat WA/no HP. Setelah melakukan pemesanan via no kontak yang
ada, dan barang sudah ready, Ibu Langke akan mengantarkan ke rumah warga/pelanggan.
Terkait
sistem pembayaran atas barang yang dipesan, pembayaran dilakukan perbulan. Bisa
juga dengan sistem cicil sebulan. Sebagian warga Giri Sasak, bahkan luar daerah
menjadi langganan sang SPV Srilanggawati. Berkat kerja keras, sikap gigih, Ibu
Lngke, menjadi salah satu SPV favorit warga setempat. “Ia dikenal gesit oleh para pelanggan, para
pelanggan juga merasa puas dengan pelayanannya,” kira-kira begitu komentar
beberapa warga.
Pesanan
barang yang cukup ramai, membuat Ibu Lngke harus siap-siap bolak-balik
mengantar barang ke rumah warga. Saya
mengamati, setiap hari para pelanggan berbondong-bondong akan datang ke rumahnya
untuk keperluan barang dan transaksi jual beli barang dan transaksi jual beli
barang. Begitulah seterusnya.
Lebih
jauh diulas, Ibu Langke tak hanya aktif di Bumdes Giri Sasak, tetapi juga aktif
di Bumdes Semangat Pemuda (SP). Bumdes ini didirikan pada 17 Februari 2017. Pada
usia yang terbilang seumur jagung, Bumdes SP lumayan berkembang. Juga cukup dikenal
di kalangan masyarakat setempat.
Sistem
yang digunakan oleh BUMDES adalah ada staf-staf yang bekerja pada bidang masing
masing. Kaitan hal ini, maka profesionalisme menjadi acuan standar bagi
karyawan/organisasi bisnis. Dalam dunia bisnis, bukankah profesionalisme
menjadi sebuah kunci bukan?
Staf-staf
di Bumdes ini bekerja sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Selain
menngeksekusi job masing-masing, juga akan mengatur dan mencetak struk tiga
rangkap pada setiap orderan barang yang datang . Struk ini dipegang oleh staf, SPV,
dan pengorder/pemesan barang.
Kunci
dari struktur ini adalah agar keluar masuk barang terkontrol dengan baik. kata lainnya, sebagai bukti bahwa barang
sudah dipesan dan akan dibayar sesuai perjanjian pada struk tersebut. Data
transaksi akan masuk secara online melalui komputer. Laporan perkembangan
barang yang terjual, barang habis dan sebagainya di komputer akan bekerja untuk
itu.
Upah
penjualan akan diberikan berupa persenan dari barang yang terjual. Persenan ini
memang tidak tentu, dihitung mengikut jenis barang yang dijual. Tapi Ibu Langke
sungguh berkerja ikhlas karena selain dapat mengurus rumah tangga juga
mendapatkan penghasilan yang cukup buat keluarga.
Nah
berikutnya, yang satu ini adalah kelebihan dari Bumdes yang menjadi target
Srilanggawati, sehingga bersemangat gigih untuk mempromosikan barang barang
yang dia jual. “Siapa yang tidak tergiur?” kata Langke, seorang SPV Bumdes Giri
Sasak. Jika dalam setiap pembelanjaan, Sambung Langke, kelipatannya hingga 9
juta, dapat bonus Rp.100.000 begitu juga dengan 18 juta maka bonus yang akan
didapatkan adalah Rp.200.000, begitu seterusnya. Kan lumayan buat nambah rejeki
IRT solehah ini. Ibu Langke selalu mendapat persenan banyak dan juga bonus
lumayan. Berkat pelanggan yang banyak dan rajin mencari pelanggan juga. Langke
membalas syukur atas rizkinya dengan setiap Jumat dia selalu memberikan
santunan anak yatim. Wah..wah..kren ini pembaca. Moga menginspirasi kita ya.
Amin ! (bersambung)
Saya terkagum dengan perjuangan ibu Langke,meskipun untung tidak menentu ,tapi dengan modal semangat dan ikhlas berkerja maka rizkinya mencukupi keluarga...Amiiinn barokahhh yaa
ردحذفإرسال تعليق