Tentang Sistem EKONOMI

 

Sindi Apriani, Mahasiswa FE UNU NTB (Foto: Dokumen Pribadi)


By: SINDI APRIANI

Satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi yang lain, meski terdapat kesamaan, tetapi juga memiliki perbedaan. Perbedaan kemudian menjadi ciri yang melekat dalam sistem ekonomi tersebut  

SEMPATBACA- Sedari dulu, sejak kehadiran manusia ke muka bumi, manusia tak bisa lepas dari aktivitas ekonomi. Yakni sebuah aktivitas terhadap pemenuhan hasrat dan keinginan. Kalau dulu, mungkin aktivitas ekonomi masih sangat sederhana, namun sekarang aktivitas ekonomi tersebut, mengalami perubahan, perkembangan. Perkembangannya pun semakin kompleks, modern dan canggih.

Bicara ekonomi, tidak hanya penting dikaitkan dengan masalah pemenuhan hasrat dan kebutuhan pribadi atau kelompok, tetapi juga sangat penting, terlebih bila dikaitkan dengan sebuah negara bangsa. Kata lainnya, kita bicara mengenai system ekonomi ‘suatu bangsa’.

Membicang sistem ekonomi, kita berbicara ikhwal suatu komponen penting yang ada dalam tatanan kehidupan kita di dunia ini. Karena itu, baiknya akan diuraiakan alam tulisan ini.

Istilah “sistem” terrsebut berasal dari kata “sistema”. Artinya sebagai keseluruhan yang terdiri dari berbagai macam bagian dari istilah. Oleh hal itu, pernyataan ini dapat diartikan juga sebagai bagian dari keseluruhan kerangka serta formulasi suatu organiasi , negara dan bangsa dalam suatu tatanan tertentu. 

Maksud dari pernyataan di atas, hemat saya, bahwasanya sistem tersebut merupakan suatau tempat atau wadah yang menampung formulasi dalam format organisasi negara dan berbangsa. Juga bahwa bahwa sistem ekonomi merupakan suatu aturan, tata cara, yang mengatur perilaku masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi.

Setiap negara memiliki sistem ekonominya masing-masing dan setiap sistem ekonomi yang digunakan oleh negara dipengaruhi banyak faktor, seperti ideologi dan strukutur ekonomi.

Webster`s Unabridged, mengartikan sistem ekonomi, “Suatu elemen-elemen yang saling berkaitan maupun berhubungan dan membentuk satu kesatuan  yang utuh ataupun membentuk organisasai tertentu. Berdasarkan ini, bisa disimpulkan mengenai sistem ekonomi, kerangka atau sebuah formulasi yang dijadikan acuan untuk mengatur, merumuskan dan menyepakati suatu sistem yang berkenaan dengan ekonomi suatu negara, dan didasarkan pula pada kondisi maupun sesuatu yang melekat pada diri bangsa itu sendiri.

BACA JUGA : Tauhid sebagai Inti EKONOMI ISLAM

Tentang system, teori ekonomi, menjadi suatu hal yang pasti ia berkembang, dan mengalami dinamika dan dialektika sesuai dengan realitas perkembangan hidup yang dialami. Dengan begitu kemampuan menjawab berbagai problematika ekonomi yang juga terus berkembang sesuai dengan dengan dinamika masyarakatnya merupakan sesuatu yang hendak atau akan diperjuangkan.

Sebagai suatu ilmu yang mempunyai objek masyarakat, maka sistem ekonomi harus peka terhadap perubahan masyarakat. Juga harus mampu mengatur masyarakatnya walaupun secara tidak langsung. Jadi mutu sistem ekonomi, harus mampu berintegrasi dengan sistem sosial yang ada menjadi suatu sistem ekonomi dan sosial yang dapat mewujudkan tujuan masyarakatnya.

Dewasa ini, jamak kita tahu, tiga sistem ekonomi berikut, yaitu Islam, Sistem Ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis.

Pertama, sistem ekonomi Islam merupakan sistem yang menggambarkan terdapatnya aturan maupun ketentuan dalam Islam yang berkaitan langsung dengan aktivitas manusia di dalam kehidupannya. Ekonomi Islam juga sangat berbeda dengan sistem-sistem ekonomi yang lainnya, seperti contohnya sistem ekonomi Kapitalis dan sistem ekonomi sosial.

Kedua, kapitalis. Ekonomi Kapitalis, setidaknya menggambarkan : sikap individualisme, matearilisme dan kebebasan. Konsep ekonomi kapitalis, meniscayakan kebebasan dalam aktivitas ekonomi dan memang kebebasan dalam ekonomi tidak ada larangan ataupun aturan yang telah di tentukan. Namun di lain sisi, apabila kebebasan ekonomi tersebut dibiarkan begitu saja secara liar tanpa memperhatikan keseimbangan dan tanggungjawab, justru menimbulkan kekacauan terhadap perekonomian masyarakat. Entah seperti apa jika itu terjadi secara liar?

Ketiga, sistem ekonomi sosial. Kehadiran sosialis menjadi lawan dari kapitalis. Dalam hal ini, bisa terlihat manakala basis  matearilsme masih menjadi sesuatu yang di prioritaskan, lebih dari itu, meniadakan sektor-sektor swasta dalam dunia usaha. Terdapat dal;am bentuk lengkapnya, sosialisme ternyata melibatkan pemilikan semua alat produksi,termasuk di dalamnya tanah pertanian oleh negara, dan menghilangkan milik swasta yang telah ada.

Ekonomi Sosialis berlandaskan ke pada tiga aspek yaitu: 1) pemilik harta oleh negara yang di maksud dalam aspek ini yakni segala bentuk produksi maupun sumber pendapatan menjadi salah satu milik negara dan masyarakat keseluruhan; 2) kesamaan ekonomi di dalam aspek ini menerangkan bahwa sistem ekonomi sosial hak dalam individu dalam suatu bidang tertentukan oleh bprinsip kesamaan, kebutuhan maupun keperluan yang telah di sediakan oleh negara. 3) Ketiga; Disiplin politik. Aspek yang dimaksud adalah segala hal untuk menuju capaian yang tinggi yang di mana buruh mengatur tata letak dalam keseluruhan negara yang berkaitan dengan ekonomi dan mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi yang telah ada.

Sepintas penjelasan mengenai ketiga sistem ekonomi tersebut, dapat dinyatakan bahwa terlihat jelas adanya perbedaan-perbedaan; baik itu Sosialis, Kapitalis dan Islam. Demikian, uraian yang saya tulis kembali mengenai sistem ekonomi. Penjelasan-penjelasan merupakan hasil bacaan penulis, dari buku, “Filsafat Ekonomi Islam”.  

Post a Comment

أحدث أقدم