Puisi-puisi el-Nizam Secangkir Kopi

 

ilustrasi: www.google.com/search?q=secangkir+kopi&safe=strict&sxsrf


Secangkir Kopi


aroma
secangkir kopi
kau seduh
sunyi sepi pergi
tapi tak bisa :
                     buatku menguap hingga subuh. 
Lengking suara azan memanggil
mata masih terpejam
sedang tubuh menggigil
dingin dan beku
merayap dari jahitan kain
selimut
balut tubuh
semalam suntuk berteman sepi
secangkir kopi menghapus sunyi
 
                                           Pesanggarahan, 25 Februari 2018
 

BACA JUGA: Puisi-puisi Abu Niscaya-Rasa, Ombak 


Masihkah Rindu Itu?


Kalau Aku dipanggil lebih awal
masihkah rindu itu
tak terjual
kau :
          setia mencintaiku
 
pikiran-pikiran yang sempat
singgah
di benak
dari sumpah serapah
saat kepala mendongak
meratapi sebatang pohon
berdiri tegak
 
dalam diam memunguti rindu
dibawa semilir
angin berhembus
sebuah harapan
tak pernah pupus
hingga tulang belulang, 
di kuburanku kelak
kau tak urus.
 
Aku kembali bertanya
Kalau takdir
Memanggilku
Dengung takbir
Lantunkan, lagu rindu.
Masihkah rindu itu tak terjual??

 

Post a Comment

أحدث أقدم