Puisi-Puisi AN-Pilu, Seikat Rindu







 

BURUH PEMANJAT KELAPA

 

kicau burung di bibir pantai

sampan jukung berlayar begitu landai

ada nelayan melepas jala

yang lain “memancing” melepas umpan

Ikan-ikan jadi sasaran.

Suatu tempat, di tepi pantai

Tubuhku rebah di sini

sepagi ini

puluhan buah kelapa menguras tenaga

bekal sahur semalam

segelas susu

sebutir kurma

dengan senyum merekah

terbentang atas sajadah

hanya untuk mereguk berkah

dengan peluh keringat

para buruh pemanjat

kelapa

meski umur sudah tua-renta 

 

Kerandangan24 Mei 2019

 

 

 

PILU

Tak ingin kumerindu

Jika itu pilu, membuat hati kacau

dan terharu.

Sebab nanti, olehmu hati tak terbendung, serupa keadaan yang tak terkondisi

Oleh waktu aku lelap tak tersadarkan

Oleh asa serta rasa pilu

 

Februari 2013

BACA JUGA : Puisi-Puisi AN-Jalan Kenangan

                          Puisi-puisi AN Mimpi

                          Puisi-puisi AN-Aku dan Kamu

SEIKAT RINDU

 

Berlalulah wajahmu

langkah memanggilmu pergi entah kemana.

Agar dirimu tahu! bersama langkah

kedua kakimu yang enyah, entah ke mana

telah kesekian kali kudongakkan kepala

agar keberadaanmu, meski bayang-bayang

dapat tembus mata bathinku

tetap kulihat,

walau sebenarnya tubuhmu,

telah sampai pada suatu yang kau tuju.

Pada keramaian sedari tadi

suara dan tawa

cekikikan dan teriakan

cekat menghilang

tubuhmu hilang di badan ilalang

yang tumbuh berjejer

aku tak tahu apakah tempat itu di surga?

Ke hadapku seikat rindu kau lepas

terlihat, sambil bernyayi,

kupu-kupu di padang taman bunga terbang bebas

mekar bunga-bunga

satu persatu singgah,

tak lupa dipeluk-cium

Oktober 2012

 

 

Post a Comment

أحدث أقدم