RASA
Rasa itu
tiba-tiba bergelayut
Membuat
dirimu hanyut
Tak
karuan; hati berdetak dengap jantung berdenyut
Kepadaku:
dirimu bercerita masa lalu
Ikhwal
perasaanmu dulu
Yang
cuek, angkuh serta egois
Dirimu
tak peduli. Kau jadikan itu topeng palsu
Kau suka,
tapi pura-pura malu
Gili Air, 01/01/2012
PERANG WAKTU DAN PAGI
Pagi baru
saja muncul
Sekejap
datang lalu lenyap di telan waktu,
Waktu itu
bernama siang
Pagi
datang menyongsong siang
Datang
waktu menenteng siang
Sialnya
waktupun membawa sial
Tak
untung bagi serakahnya si penjual
Nasib
malang bagi yang tak berusaha
Oh....pagi
Meski
sebentar, ternyata pagi,
bukan
datang hanya untuk embun
Untukku
pagi datang membuka segalanya
Entah
cinta dan cerita
Tapi yang
pasti itu sebuah kisah
Dan kisah
itu; cerita
Tentang derita,
jeritan juga kegembiraan
Yang
senang berpestalah
Yang
menderita dirundung malang
Kisah itu
masa lalu musabab berlalu oleh waktu
Menutup
semua al-kisah: cerita dan dongeng
Sekedar
bisa membayang yang telah lalu,
Lenyap
dan hilang sebagai masa lalu.
Oh pagi,
Sang
pemula berputar waktu
menatap
hidup yang semakin rumit
Dalam
pertempuran yang kian sengit
Januari-Februari 2013
OMBAK
Debur
riuh Ombak,
di pantai
Senggigi
pasang
surut lari berkejaran
pada
kemilaunya, butir-butir pasir,
terlihat
gulungan ombak itu terus menari
sampai
menghapus jejak cita dan mimpi,
yang
kuukir di atas pasir
oleh
ombak itu, dihempasnya pula ikan, penyu, karang dan bebatuan.
Ternyata
aku salah menilai penghuni-penghuni laut itu
ternyata
mereka senang canda dan bercengkrama
dalam air
mereka bersenggama
berselimut
jala milik nelayan
dibuai
nafsu dan kenikmatan.
Maret 2013
إرسال تعليق