SempatBaca.com- Kemauan berbuat dan membantu terlebih di tengah
Pandemi Global Covid-19 ini, agaknya bisa dikatakan ‘gampang-gampang susah’
sulit untuk dilakukan. Selain bisa mengancam diri pribadi, keterbatasan
interaksi membuat keinginan keras ‘niat membantu’ relatif mengalami hambatan.
Tapi memang benar, apapun halangan itu. Seberat apapun rintangan itu; kuncinya ada satu: kemauan. Dalam arti kata: mau berbuat sesuatu.
Karenannya, langkah-langkah yang sedari beberapa bulan yang
lalu dilakukan LPBI NU, mesti diapresiasi kita semua. Pasalnya, mereka (penguru
LPBI, red) tak kalah gesit membantu mengurangi resiko pencegahan Covid-19.
Apapun halangan itu. Seberat apapun rintangan itu; kuncinya ada satu: kemauan. Dengan kata lain; mau berbuat. Itu saja. Hal ini, dicoba diikhtiarkan LPBI NU yang ada di Lobar
Kasi Kesiap siagaan BPBD-NTB Ridha Ahyana mengapresiasi
kegiatan advokasi dua desa di Lombok Barat (Lobar) yang sedang dilakukan LPBI
NU Lobar. Bahkan siap mendampingi LPBI untuk melibatkan Kemendes, Kemenkraf
atau pihak terkait, jka suatu saat ini dibutuhkan.
Ridha mengungkapkan bahwa pergerakan dan aktivitas teman-teman
LPBI NU yang dikomandoi Saparudin cukup bagus. Tinggal mendapat dukungan dari
pemerintah, khususnya pemerintah desa (Pemdes) setempat.
Terkait dengan Pokja-pokja yang sudah terbentuk, Ridha
mengharapkan segera dimantapkan langkah berikutnya untuk membentuk suatu Forum,
yakni Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB). “Dengan adanya forum ini, maka
terbentuklah apa yang disebut desa Tangguh bencana,”ujarnya.
Ada apa dengan desa tangguh? Desa tangguh adalah sebuah desa
kelurahan yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan
mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan
sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.
Desa tangguh, memungkinkan masyarakat lebih waspada dan tahu
langkah-langkah yang dilakukan saat menghadapi bencana. Selain itu, dengan
adanya desa tangguh, masyarakat bisa melakukan hal-hal positif yang tentu
sekali erat kaitannya dengan bagaimana mengintegrasikan program desa tangguh
yang bisa terintegrasi dengan desa wisata. Banyak hal positif yang bermanfaat
bagi desa setempat. Antara lain di bidang ekonomi menggerakkan Bumdes dan
sektor ekonomi kreatif yang ada di desa. Di bidang kesehatan bisa bekerjasama
dengam puskesmas dan lainnya.
baca juga: biar tangguh hadapi covid lpbi nu lobar lakukan pendampingan
Luapan apresiasi juga terlihat dari ekspresi dan juga
pernyataan Ketua PCNU Kabupaten Lobar H Nazar Naamy dan Pemdes setempat saat
bersilaturahim ke Sekretariat LPBI NU di Batukumbung, Lingsar Narmada. “Iya,
memang LPBI harus terus eksis. Masyarakat juga mesti tahu bahwa LPBI ini adalah
bagian dari NU, sebuah lembaga di bawah NU, yang juga sangat berperan bagi
masyarakat di saat menghadapi musibah atau bencana,”terang Nazar.
LPBI, sambung Nazar, harus terus eksis dan apa program yang sudah ada dijalankan dengan baik. Apalagi terkait pencegahan Covid. Melalui program yang dilaksanakan LPBI, masyarakat teredukasi untuk merubah gaya hidup dan terus melakukan pembiasaan terhadap budaya hidup sehat. “Jadi intinya, nilai edukasi harus masuk,” terang Nazar. Dia juga menyarankan pengurus LPBI agar hati- hati dan selektif memilih pokja selektif (abu/red).
إرسال تعليق