Asatidz MA Al-Aziziyah, Duet Bikin Buku



“Membiasakan diri menulis, terlebih mampu mewujudkannya menjadi sebuah buku, 

itu adalah pekerjaan luar biasa”

 

SempatBaca.com- Barangkali ungkapan tersebut di atas yang membuat dua asatidz lembaga Madrasah Aliyah (MA) Putra Pondok Pesantren Al-Aziziyah, klepek-klepek ‘jatuh cinta’, sehingga hasratnya menerbitkan sebuah buku tak terbendungkan.

Buku itu, berjudul, “Seri Rangkuman Bahasa Indonesia; untuk Mts/SLTP, MA/SMA dan Umum.

Sebermula, keterangan yang diperoleh Tim sempatbaca.com buku itu lahir, berawal dari bincang-bincang kecil, di salah satu berugak tetangga. Obrolan itu, lantas terus menerus berlangsung hingga berbulan-bulan. Seputar obrolan di berugak itu, topik pun tak melulu tentang bagaimana hidup dan aktivitas sehari-hari, tetapi juga ‘ngarol-ngidul’ ke topik-topik seputar dunia pendidikan; termasuk di dalamnya aktivitas mengajar. Nah, perbincangan ikhwal aktivitas mengajar itulah, maka muncullah topik, bagaimana agar bisa menerbitkan Buku.

Topik bahasan di buku itu, yang memang dikemas untuk varian kebutuhan (MTS, MA dan UMUM). Yang menarik dari buku itu; ada contoh soal dan teka-teki silang. Menambah suasana belajar semakin riang

“Ah nanti bukunya gak bagus dibaca orang,” celetuk salah seorang.

“Oh ya ya. Bener juga ucapanmu. Nanti hasil karyamu diketawain orang,” kata salah seorangnya.

Yang lain nyerocos, “Ah biarin saja. Dibilang jelek, kurang dan sebagainya itu biasa. Coba suruh yang ngatain jelek, kalo dia punya karya sebuah buku”.

“Dalam sebuah karya, berupa buku misalnya; masalah kekurangan dan kelebihan itu biasa. Selalu ada ‘kurang’  dan ‘lebih’. Yang sempurna hanya milik Allah,” ujar si penulis.

Begitulah. Mengalirlah diskusi itu. Hingga kadang tak terasa malam kian larut. Dingin pun pastinya menusuk tubuh hingga ke pori-pori. Pun, perlahan-perlahan embun mulai jatuh membasahi dedaunan.

Demikian, cerita singkat awal mula munculnya buku itu. Terlepas dari cerita itu, kurang lebihnya sebuah buku/karya itu selalu ada. Sebaliknya, justru orang yang tidak punya karya itu, yang boleh jadi lebih tepat dikatakan tidak ada. Tak punya eksistensi.he.he.

Buku itu ditulis oleh dua orang guru bahasa dan sastra Indonesia yang kini ikut berkhidmat di salah satu lembaga Ponpes Al-Aziziyah.

Buku berjudul, seri rangkuman itu, menarik. Selain bahasan materinya yang cukup luas, bahasa yang digunakan buku itu, cukup mudah dipahami. Sebagaimana terdapat dalam synopsis buku karya dua asatidz Al-Aziziyah itu, tertulis kurang lebih :

Uniknya buku ini, bisa digunakan pada berbagai tingkat pendidikan dan jenjang umur. Tinggal guru yang memilah-pilah mana yang cocok. Sebab ada dalam topik bahasan di buku itu, yang memang dikemas untuk varian kebutuhan (MTS, MA dan UMUM). Yang menarik dari buku itu; ada contoh soal dan teka-teki silang. Menambah suasana belajar semakin riang

Pastinya kren deh. Pembaca, pasti dengan mudah memahami berbagai kebutuhan dalam memahami pelajaran bahasa Indonesia secara teoritis. Tak hanya itu, Buku bersampul Ungu itu juga syarat dengan contoh soal dan uraian materi yang bersifat lokalitas.

Tampaknya kita perlu mengapresiasi kehadiran buku itu. Rak-rak perpustakaan, perlu pula mengoleksi karya dua penulis muda itu.

Dengan beli 15 sampai dengan 20 eksemplar, pembaca bisa dapet pelatihan menulis
Iklan

 

Untuk keperluan order, bisa berkirim komentar di situs ini. Alangkah lebih bagusnya hubungi penulis utama (Muhammad Sukran) dengan nomor kontak/WA: 085 857 8136 117. Siapa tahu bisa dapet diskon. Bisa juga hubungi, kontak WA: 081 936 741 686.

Menurut informasi yang diperoleh Tim SempatBaca.com budget untuk bisa mendapat 1 eksemplar buku itu IDR. 29.000 - 30.000. Tapi, dengan order buku 15 ke atas seharga RP. 29.500 per-eksemplar, pembeli langsung bisa dapet materi pelatihan kren, yaitu: 1) pelatihan menulis kreatif dan 2) pelatihan pengetahuan bahasa Indonesia. Dengan kata lain, penulis akan berbagai pengetahuan menulis.

So, jangan buang kesempatan emas, memiliki buku bersampul ungu-putih itu. Segera miliki buku karya dua asatidz MA Al-Aziziyah (AN-SB)


Post a Comment

أحدث أقدم