MEMBACA BUKU: Membawamu ke Mana-mana


ilustrasi, sempatbaca.com


meski kamu tak pernah ke mana-mana, tetapi dengan membaca buku, kamu bisa pergi dan berada di mana-mana



MEMBACA. Yaaaah membaca. Betapa pentingnya membaca buku. Tapi sesungguhnya, membaca tak hanya seekdar anda mengeja huruf, merangkai kata. Membaca ialah sebuah paspor ajaib, tiket tanpa batas yang siap membawamu berpetualang. Tanpa perlu beranjak dari sofa atau sudut kamarmu. Lembar demi lembar buku mampu membuka pintu ke dunia yang tak terbatas. Inilah kekuatan membaca: ia melenyapkan batasan ruang dan waktu, menawarkan perjalanan paling personal dan mendalam yang bisa kamu bayangkan, hanya dengan membalik halaman demi halaman dari sebuah buku.


Ke mana arah yang kau tuju? Mungkin menyusuri jalanan sekitar Menara Eifel di Prancis sana, mengarungi sungai Nil, menjelajahi hutan Amazon yang lebat, terbang ke galaksi nun jauh di masa depan, atau sekadar menyelami pikiran dan perasaan orang lain di belahan dunia berbeda. Buku fiksi membawamu ke alam imajinasi tanpa batas. Sedang buku non-fiksi membuka jendela pengetahuan tentang sejarah, sains, budaya, hingga pengembangan diri. Setiap buku adalah destinasi baru, pengalaman unik yang memperkaya wawasan dan perspektifmu tentang kehidupan.


Jadi, ketika dunia anda rasakan terasa sempit atau rutinitas yang bikin anda jenuh  dan bosan, ingatlah bahwa petualangan seru menanti di balik sampul buku. Membaca adalah cara termudah dan paling terjangkau untuk 'pergi' ke mana-mana, memperluas cakrawala, menajamkan pikiran, dan memperkaya jiwa. Jangan ragu membuka halaman berikutnya, karena setiap kalimat adalah langkah baru dalam perjalanan tanpa akhir yang memperkaya hidupmu.


Perjalanan ini tidak melulu soal tempat fisik. Membaca membawamu menyelami labirin pikiran dan hati manusia. Kamu bisa merasakan getar ketakutan seorang pahlawan, kebahagiaan karakter yang menemukan cinta, atau dilema moral yang kompleks. Dengan 'berjalan' dalam sepatu orang lain melalui cerita, kita belajar memahami perspektif berbeda, mengasah empati, dan melihat dunia dengan kacamata yang lebih luas. Ini adalah perjalanan ke dalam diri sendiri dan kemanusiaan.


Dengan menyelami isi buku, Anda seakan menyelami pula apa yang dialami penulis


Tak sekadar hiburan sesaat, perjalanan membaca meninggalkan jejak yang mendalam. Wawasan yang didapat, inspirasi yang muncul, atau sekadar pemahaman baru tentang suatu hal akan terus menetap. Kamu terhubung dengan pemikir hebat dari masa lalu, berdialog dalam diam dengan penulis lintas generasi, dan menjadi bagian dari percakapan besar umat manusia. Kaitan hal ini, menarik kalimat yang diungkapkan pakar Psikologi asal Kanada, Jordan B Peterson. Kata Peterson, “Dengan membaca, anda memiliki anda memiliki kesempatan untuk mempelajari apapun yang anda inginkan dari orang-orang terhebat yang pernah hidup di bidang tersebut”.


Setiap buku yang selesai dibaca tak lain sebagai kompas yang bisa membawamu ke mana-mana, meliputi ruang dan dimensi yang tiada batas. Akhirnya, selamat Hari Buku Sedunia tanggal 23 April 2025.


*) Masyhur, MS.

Berkhidmat di UNU NTB dan Founder Intisa Foundation 

Post a Comment

Previous Post Next Post