seminar internasional ini, mendorong kembali perkembangan teknologi kedirgantaraan Indonesia, agar terus bertumbuh
SEMPATBACA.COM - Sabtu (23/10), bertempat di Lombok Raya Hotel, dengan melibatkan para pemangku dan teknokrat bidang penerbangan, Dipantara Aerospace bekerjasama dengan Universitas Nahdlatul Ulama NTB, PTDI, BRIN dan Pemprov NTB menyelenggarakan Seminar Internasional dengan Tema : "Industri Kedirgantaraan Indonesia".
Tujuan diselenggarakannya seminar internasional itu, mendorong kembali perkembangan teknologi kedirgantaraan Indonesia, agar tumbuh pesat. Juga lebih maju dibanding sebelumnya. Selain itu diharapkan dari seminar ini akan dapat mengkonsolidasi par Expert di bidang Industri pesawat Terbang khusunya yang berdiaspora di seluruh Dunia. Mereka ini terbukti masih menunjukkan kepeduliannya terhadap industri penerbangan nasional.
Ketua Pembina Dipantara Aerospace, KH. Abdul Munim DZ, mengungkapkan, seminar ini merumuskan usulan Blue Print Industri Nasional khususnya di bidang industri kedirgantaraan (Pesawat Terbang) yang bisa mendorong Pertumbuhan Teknologi Kedirgantaraan Nasional. "Agar proyek besar ini membawa keberkahan level nasional maupun global bagi bangsa Indonesia," ujar Munim.
Seminar Internasional itu menghadirkan para pakar dan ahli Teknologi penerbangan baik nasional maupun internasional. Antara lain, Cecep Jauhari (Senior Enginer IDTNS USA), Fadilah Hasim (Kepala Riset Teknologi Penerbangan BRIN), Gita Amperiawan (Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia), Triyoga (Luftansa Technik, Jerman), Bram Djermany (Senior Enginer IDTNS USA), Ananta Widjaya (Ketua IAEC) dan lainnya.
Tidak ada adanya Internasional Aero Summit yang biasanya diselenggarakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), maka seminar ini sebagai upaya membangkitkan girah Aero Summit.
Kegiatan Seminar Kedirgantaraan yang digelar di lombok saat ini menjadi ajang untuk mempertemukan para Peracang, Produsen, Operator Penerbangan, Akademisi dan Komunitas hobi atau pencinta kedirgantaraan. Selain itu melalui seminar ini maka terjalin kerjasama strategis antara Uiversitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB dengan PT Dirgantara Indonesia, salah satu BUMN yang secara khusus memproduksi pesawat-pesawat terbang kebanggaan Indonesia diantaranya CN295, CN235-220 MPA, NC212 Family, N219 dan lainnya.
Rektor UNU NTB, Baiq Mulianah menyampaikan, melalui seminar ini dan juga MoU kerjasama dengan PTDI akan mendorong UNU NTB mengembangkan program studi yang terkait dengan bidang kedirgantaraan.
Ditambahkannya, bahwa Kemajuan perkembangan teknologi di Indonesia yang semakin pesat membuat karya anak bangsa semakin diakui dunia.
Salah satu teknologi yang membuat Indonesia semakin dikenal oleh dunia adalah pesawat terbang. Banyak negara yang mulai memesan pesawat buatan Indonesia karena memiliki desain yang multifungsi. Disamping itu juga ada komitmen kerjasama antara UNU dengan Indonesia Aernautic Enginering Center (IAEC), Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) wilayah Jawa Barat, Pusat Riset Teknologi Penerbangan (PRTP) BRIN.
Desainnya yang multifungsi membuat banyak negara tertarik untuk membelinya. Hal ini dikarenakan pesawat buatan Indonesia bisa digunakan untuk kebutuhan militer, komersial, dan penerbangan pribadi. "Tidak hanya dari sisi desainnya saja, teknologi pada pesawat terbang buatan Indonesia juga sudah menggunakan teknologi yang canggih," terang Rektor UNU NTB.
Kegiatan seminar, Pameran Dirgantara dan Promosi Wisata Lombok 2023 yang berlangsung selama dua hari langsung dibuka Pejabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Gita Ariadi. Gita mengungkapkan, pelaksanaan Seminar Internasional Kedirgantaraan di Lombok, NTB akan menjadi momentum kebangkitan Industri Kedirgantaraan Nasional.
PJ Gubernur sangat optimis dengan perkembangan Industri kedirgantaraan Indonesia. Salah satu produk PTDI yaitu pesawat N219 sangat dibutuhkan untuk pengembangan pariwisata Lombok dan membantu moda transportasi pada pelaksanaan PON 2028, di mana NTB, NTT dan Bali sebagai Tuan Rumah.
Seminar dan pameran ini memberikan potret besar bahwa masyarakat umum, pelajar, santri, akademisi, praktisi, periset, pelaku usuha, pemda masih sangat berharap bahwa Industri Penerbangan memiliki peluang besar untuk menjadi Kebanggaan Nasional dalam 1 Abad Indonesia, Indonesia Emas 2045.
"Sarjana NU ke depan bicara dunia iptek yang sedemikian tinggi. UNU melesat maju tak ubahnya pesawat yang terbang ke angkasa," harap Gita.
Post a Comment