Belajar dan Praktik Menulis Mudah Bersama Santri Nujumul Huda


Ilustrasi, sempatbaca.com


Setiap manusia sebenarnya adalah gudangnya kata-kata. Kita punya bahan memiliki untuk ditulis menjadi sebuah cerita, kisah, opini, artikel, cerpen atau novel yang berasal dari pengalaman hidup sehari-hari. Sayang kalau potensi itu tidak kita maksimalkan



SEMPATBACA.COM – Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PCNU Lombok Barat terus bergerak menyebarkan semangat literasi bagi para santri dan ustazd di Lombok Barat. Ahad, (23/7) kemarin, telah berlangsung pelatihan menulis dengan tema, “Kiat Mudah Bisa menulis untuk Santri” bertempat di Ponpes Nujumul Huda, Batu Samban, Lembar di bawah duet pengasuh TGH.Nafsin Kholidi – Hj.Hidayah. Kegiatan ini merupakan salah satu cara menggerakkan literasi pesantren NU di Lombok Barat.  


Dari ratusan orang santri yang sedang menuntut ilmu di Ponpes Nujumul Huda, hanya 12 orang santri-santriwati yang dipilih mengikuti pelatihan tersebut. Mereka sengaja dipilih dengan pertimbangan usia dan sudah memasuki jenjang kuliah. Walau begitu, beberapa orang ustazd yang menjadi pembimbing santri di sana juga tertarik mengikuti pelatihan menulis itu sampai selesai.


Setelah pelatihan itu, mereka diharapkan bukan hanya cakap menuangkan pikiran, gagasan dan aspirasinya melalui tulisan namun juga terlibat mengelola media-media informasi yang dimiliki oleh pondok.


“Saya berharap yang hadir-hadir hari ini bisa sungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini. Karena kemampuan menulis itu sangat diperlukan untuk menunjang pendidikan kita. Baik saat masih di pondok atau bekal melajutkan pendidikan yang lebih tinggi” kata Ust. Muhammad Dahlan yang membuka acara tersebut.


“Kemampuan itu juga bisa kita manfaatkan untuk berdakwah kebaikan dengan tulisan. Coba perhatikan sekarang di sosial media, banyak sekali muncul pendakwah muda yang disukai tulisan-tulisan atau ceramah-ceramah nya,” tambahnya.


Pelatihan menulis ini berlangsung dari pagi sampai siang. Para santri-santriwati bukan hanya diberikan materi tentang cara-cara mudah menuangkan dan mengembangkan ide, gagasan, kejadian dan pengalaman yang mereka alami menjadi sebuah tulisan yang menarik orang untuk membacanya sampai selesai.


Setiap manusia sebenarnya adalah gudangnya kata-kata. Kita memiliki bahan yang sangat melimpah untuk ditulis menjadi sebuah cerita, kisah, opini, artikel, cerpen atau novel yang berasal dari pengalaman hidup kita sehari-hari akan menarik dibaca orang. Sayang kalau potensi itu tidak kita maksimalkan” kata Yusuf Tantowi selaku fasilitator pelatihan dan juga ketua LTN PCNU Lombok Barat.    


Setelah sesi tanya jawab, peserta dibimbing untuk praktek menulis cepat menggunakan handphone dan leptop yang mereka bawa. Setelah tulisan jadi, tulisan dipublikasi di sosial media masing-masing seperti Facebook dan Instagram. Tujuannya, agar mereka mengalami langsung rasanya memilih tema, membuat judul, menguraikan gagasan untuk dituangkan menjadi tulisan Panjang.


“Menulis itu mudah, yang sulit itu mindset dan keinginan kita untuk belajar. Kalau anda serius belajar menulis, anda harus punya media, kolam atau tempat mempublikasikan tulisan-tulisan anda. Fungsinya sebagai tempat menampung dan mengarsipkan tulisan tapi juga cara menemui pembaca tetap. Kalau pembaca sudah suka dengan tulisan-tulisan kita, mereka bukan tertarik menjadi follower (pengikut) kita, tapi juga akan membagi tulisan-tulisan kita tanpa diminta," jelasnya lagi.


Daya jangkau pembaca juga jauh lebih besar dan lebih cepat dibanding bila dipublikasi dimedia cetak.


Mempublikasi tulisan secara rutin dimedia social, selain penulisnya akan dikenal banyak orang namun juga akan membentuk personal brending-nya dimata publik. Hal ini lah yang tidak banyak dimanfaatkan oleh orang.


Mereka tidak tahu membangun personal brending hanya dengan memasang baliho besar dan spanduk dipinggir jalan meski berbayar mahal. Pendekatan baliho itu malah membuat orang bosan karena terlalu banyak orang menggunakan hal yang sama tanpa diketahui keunikan dan kelebihan orang tersebut. Banyak juga orang sekarang beranggapan, pasang baliho diberbagai tempat menganggu pemandangan dan mengotori tempat.

Post a Comment

Previous Post Next Post