Tetap Rasional dan Cool Saat Nonton Bola


ilustrasi, sempatbaca.com


permainan bola itu hiburan. Mau dari tingkat RT sampai tingkat dunia seperti Word Cup 2022 Qatar yang malam ini final Argentina vs Francis


Penulis : Yusuf Tanthowi

(Ketua LTNU Kab. Lobar)


WAKTU timnas Indonesia kalah melawan Malaysia di final Asia Game beberapa tahun lalu, seorang tetangga saya yang guru olah raga Sekolah Dasar (SD), tiba-tiba dilarikan ke Puskesmas oleh anaknya. Sampai Puskesmas detak jantung sudah sepi


Menurut keluarganya, sebelumnya ia nampak sehat-sehat dan bugar. Ia bahkan nonton bola bareng bersama anak istrinya di ruang tengah. Setelah pertandingan final Indonesia melawan Malaysia, ia tiba-tiba merasakan sakit dan nyeri di dadanya sehingga ia dilarikan ke Puskesmas. 


Di luar faktor lain, besar kemungkinan ia terlalu terbawa emosi sehingga detak jantungnya berdetak keras saat menonton pertandingan piala Asia Game antara Timnas Indonesia melawan Timnas Malaysia itu. Apalagi saat final itu sempat ada perpanjangan waktu dan adu finalti yang membuat banyak penonton terbawa emosional. 


Saya ingin mengingatkan bahwa permainan bola itu hiburan. Mau dari tingkat RT sampai tingkat dunia seperti Word Cup 2022 Qatar yang malam ini final Argentina vs Francis. Itu sama. Tetap pakai pikiran rasional bahwa itu even hiburan yang kental dengan sentuhan bisnis. 


Boleh gembira atau senang karena negara atau pemain jagoan kita masuk final. Tapi jangan terlalu berlebihan gembira, begitu juga jangan terlalu emosional dan sedih bila tim atau jagoan kita akhirnya kalah. Bukankah setiap permainan, akan ada pemenang dan yang kalah. Gembira, sedih atau kecewa secukupnya saja. 


Kalau terlalu gembira, kecewa atau emosi yang karena terbawa suasana yang ditonton, bisa mengakibatkan detak jantung berdetak sangat cepat. Hati bisa berdebar-debar. Apakah tim yang jagokan akan menang, akan kalah, cedera, waktu mau habis dan lain-lain. 


Salah satu ciri orang yang kebawa emosi tontonan atau pertandingan, ia ikut bersuara, berteriak-teriak sampai mengumpat apa yang ia tonton. Orang seperti ini emosinya sudah dikalahkan oleh rasionalitasnya. Ia dikuasai oleh emosi bukan akal. 


Tapi kalau kita melihat bola itu secara rasional, cool, senang gembira secukupnya ini namanya orang yang menikmati pertandingan bola sebagai hiburan bukan pertarungan hidup mati antara kebaikan melawan kejahatan. 


Hiburan yang memadukan kekompakan tim, keindahan kerjasama dan sportivitas untuk mencapai tujuan bersama (goal), lalu diharapkan akan tampil sebagai juara.


Kalau rasionalitas diletakkan di atas emosi, maka perhelatan pertandingan apapun termasuk bola akan menciptakan festival kegembiraan bukan jadi momen kekecewaan atau kesedihan. Maka pergunakan akal dan emosi pada tempatnya, bukan dibuang atau dilupakan sebagai anugerah Tuhan yang patut disyukuri.[]

Post a Comment

Previous Post Next Post