Sukses bukan sebuah kebetulan. Ia hasil kerja keras, ketekunan, pembelajaran, pengorbanan dan yang terpenting rasa yakin mereka bahwa mereka akan jadi sang juara
ARGENTINA, Prancis, adalah dua tim yang sudah populer dan pernah jadi juara. Beda dengan Maroko. Tetapi kemenangan belum tentu jatuh ke tangan mereka.
Bola itu bundar. Bentuknya yang bulat, melingkar-lingkar tak ada ujung dan tepi itu menyimpan rahasia dan teka-teki : siapa sang juara.
Akhirnya, kita menyaksikan, Kroasia kandas di tangan Argentina, lalu Maroko harus mengakui kekalahan setelah mengerahkan seluruh 'jiwa raga' melawan Francis.
Minggu, dipastikan Argentina berhadapan dengan Francis. Dua tim ini bertabur bintang.
Entah siapa yang juara. Kita tak bisa memastikan siapa yang akan menang.
BACA JUGA : menulis sebagai sihir kehidupan
Lagi...lagi, bola itu bundar. Bentuknya yang bulat, melingkar-lingkar tak ada ujung dan tepi itu menyimpan rahasia dan teka-teki yang sulit terjawab : siapa sang juara. Yang pasti, sang juara itu, salah satu di antara mereka. Yaitu mereka yang bermental baja dan pemenang. Sang juara adalah tim yang mampu menghadirkan sebentuk rasa dalam diri suatu tim secara utuh. Ia bukan saja bermodal perjuangan dan merja keras, tak cukup bermodal yakin atau percaya diri, tetapi lebih dari Itu mampu menarik sesuatu yang lebih dahsyat dari itu, yaitu siapa yang mereka yakini seutuhnya untuk memberikan kemenangan itu sendiri pada tim sepak bola.
Kemenangan tim Argentina, atas Francis, bukti aktuil untuk itu. Tim Argentina telah mampu menarik sesuatu yang dahsyat itu dalam diri mereka secara kolektif. Gellar juara pun pantas dalam genggaman mereka.
Saya teringat, kata pesepak bola asal Brazil, Edson Arantes--atau yang dipanggil Pele. Dia mengatakan, "Kesuksesan bukankah sebuah kebetulan. Itu adalah hasil dari kerja keras, ketekunan, pembelajaran, pengorbanan dan yang terpenting rasa cinta atas yang kau lakukan dan kau pelajari".
Setidaknya, itulah kekuatan dahsyat dinamik sebuah kemenangan.
Post a Comment