Sharing Pengalaman, Nuangin Ide dan Gagasan Lewat Tulisan



Ilustrasi, sempatbaca.com


Agar bisa menulis, perlu latihan...latihan. Dan latihan secara rutin dan terus menerus

 

Penulis : Masyhur*)


KEMARIN (Jumat, 30/9), saya diajak menjadi pemantik diskusi dalam kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD yang dilaksanakan oleh @_royunaredaksi. 


Kegiatan PJTD ke XXIV itu digelar LPM Ro'yuna UIN Mataram pada tanggal 29 September sampai 2 Oktober 2022. Bertempat di Batunyala Praya Loteng.


Saya kebagian topik mengenai kepenulisan, khususnya terkait, "Kesusasteraan dan Artikel Opini".


Dalam kegiatan itu, sekitar 30 lebih mahasiswa dari berbagai jurusan di perguruan tinggi Islam negeri terbesar di NTB, ikut serta membuat diskusi menjadi lebih hidup.


Kegiatan PJTD LPM Rokyuna UIN Mataram


Seperti biasa, di awal mulai cuap-cuap saya ajak mereka bermain supaya suasana lebih hidup. Bagi saya permainan 'game' itu penting untuk memancing ide dan kreativitas. Juga agar situasi diskusi lebih menggigit.


Virvou (2005) kurang lebih pernah mengatakan, "Game dapat memotivasi pembelajaran dan melibatkan pemain, sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan".


Baru lah selepas itu, saya mulai bicara ikhwal pengalaman saya yang belajar, berproses, dan terus berproses untuk menulis sebagai bentuk kreativitas menuangkan ide dan gagasan tentang hal-ikhwal fenomena dan realitas yang kita alami dan rasakan dalam kehidupan sehari-hari.


Kelamin Tulisan


Jenis kelamin tulisan itu, bagi saya ada dua. Pertama fiksi dan kedua non-fiksi.


Kalau dalam diskusi yang kita lakukan saat ini, saya diberikan kesempatan bicara Sastra, maka ini jenis kelaminnya : fiksi. Kalau opini, KTI, tulisan populer dan lainnya, berjenis kelamin non-fiksi.


Tentu saja, saya tidak menyampaikan teori-teori yang ndjlimet pada mereka. Saya hanya menyampaikan pengalaman saya berproses dan terus berproses menuangkan pikiran dan gagasan saya tentang banyak hal.


Menulis itu butuh latihan. Menulis itu banyak sekali manfaatnya. Tidak ada kunci bagaimana orang bisa menulis. Kuncinya hanya satu : iya menulis.


Dalam diskusi itu juga, kita berbicara buku. Saat salah satu peserta melontarkan pertanyaan, tentang, bagaimana agar kita mendapatkan keuntungan dari menulis buku. Saya jawab : rutin promosi. "Media promosi, kata saya lagi--media membranding karya yang kita miliki, saat ini sangat terbuka. Pertanyaannya adalah : you mau atau tidak?


Saya juga tak lupa memprovokasi mereka untuk menjaga stamina dengan mengonsumsi madu.


Kata saya, minum madu itu sunnah. Dulu baginda rasul, sangat suka mengonsumsi madu. Bahkan dalam banyak tulisan, diceritakan bahwa, "Rahasia baginda nabi itu sukses menjaga kesehatan, karena rutin mengonsumsi Madu".


*) Penjual Madu. Bisa dihubungi di IG :masyhur1985@gmail.com

Post a Comment

Previous Post Next Post