Mengobati Penyakit dengan Merubah Pikiran




Foto :Dokumen Penulis



Seorang ibu datang berobat ke salah seorang tenaga medis. Oleh tenaga medis yang ia temui dan memeriksanya tersebut mengatakan, ia mengidap penyakit diabetes. Kita sebut saja tenaga medis pertama


Penulis : Yusuf Tanthowi*)


Karena yang mengatakan seorang tenaga medis, ibu itu percaya dan yakin bahwa ia memang mengidap penyakit diabetes. Setelah itu ia dituliskan resep obat yang bisa dibeli di apotik, setelah itu obatnya diminum.


Diabetes, jenis penyakit yang cukup banyak diderita oleh masyarakat saat ini. Penyakit ini terjadi karena tingginya kadar gula (glukosa) dalam darah. Ini disebabkan terlalu banyak mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula (manis-manis). Ia juga sering disebut penyakit gula atau kencing manis.


Diabetes ini juga tergolong penyakit kronis dan tidak mudah disembuhkan. Ahli kesehatan membagi penyakit ini menjadi dua kategori ; diabetes kering dan diabetes basah. Diabetes kering kalau mengalami luka bisa cepat sembuh.


Kalau diabetes basah, itu agak sulit sembuh. Luka sedikit bisa berair, menanah dan menjalar. Untuk menjaga agar tidak menjalar, sering kali dokter menganjurkan untuk amputasi atau memotong organ tubuh yang luka tidak bisa sembuh. Makanya orang diabet basah disarankan jangan sampai terluka kulitnya. 


Melanjutkan cerita ibu yang didiagnosa diabetes itu. Selang beberapa lama setelah berobat dari tenaga medis pertama, penyakit ibu itu tidak kunjung sembuh. Malah ia merasa semakin sakit. Setelah itu ia memutuskan pergi berobat kesalah seorang tenaga medis ditempat yang berbeda. Kita sebut saja tenaga medis kedua.


Saat konsultasi ia mengaku kena diabetes sebagaimana yang dikatakan tenaga medis pertama yang ia datangi. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis kedua disimpulkan tidak ada gejala yang mengarah pada tanda-tanda penyakit diabetes. 


Mendengar hasil pemeriksaan medis itu tentu saja ia bingung. Ia masih percaya hasil pemeriksaan tenaga medis pertama dari pada hasil pemeriksaan tenaga medis yang kedua. Kepercayaan, keyakinannya dan mentalnya itu membuatnya semakin tambah sakit. 


Singkat cerita, ia pun diterapis oleh Bapak Idham, ST. seorang hipnoterapi yang sudah memegang lisensi untuk melakukan terapis. Setelah mengetahui kronologi penyakit dan riwayat pengobatannya ditemukan lah penyebab utama sakit dari ibu tersebut. 


Saat diterapis ibu itu ditanya, apakah ia mau sehat? Tentu semua orang akan jawab, mau sehat. Percaya ia bisa sembuh? Percaya. Yakin bisa sehat? Yakin. Setelah itu, ibu itu dituntun dan dorong untuk mengubah pikiran bawah sadar bahwa ia sehat. Tidak ada penyakit deabetes dalam tubuh dan seterusnya. 


Lalu apa yang terjadi sehabat ? Setelah diterapi pikiran bawah sadarnya hanya sekali saja ternyata ibu itu sembuh. Ia tidak mengalami lagi berbagai gangguan atau gejala penyakit yang dialami selama ini. Ia pun sadar ternyata, penyebab atau sumber penyakitnya selama ini berasal dari pikirannya sendiri.


Pengalaman mengobati pasien itu diceritakan Bapak Idham kepada peserta "Pelatihan Komunikasi Publik dalam Mendukung Sentra Wisata Lombok Barat angkatan II" yang diadakan oleh Disperindang Kabupaten Lombok Barat, 3-7 Oktober lalu di hotel Jayakarta. Materi utama yang diberikan bapak Idham pada pelatihan itu sebenarnya, "Hipno Selling".


Ada beberapa hal yang bisa kita ambil pelajaran dari cerita ibu di atas. 


Pertama, pikiran bisa menyebabkan berbagai macam penyakit. Silahkan teman-teman googling berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh pikiran. Itu banyak sekali jenis penyakit yang bisa ditimbulkan. Pikiran bisa menjadi sumber penyakit. Ini juga mengingatkan kita pada adagium lama, "badan yang sehat berasal dari pikiran yang sehat".


Setelah googling saya juga menemukan banyak referensi yang menyebutkan 90 persen penyakit disebabkan oleh pikiran dan 10 persen nya disebabkan oleh makanan atau minuman yang kita konsumsi sehari-hari serta pola hidup yang tidak teratur. 


Kedua, penyakit yang disebabkan oleh pikiran bisa diobati. Cara mengobatinya dengan terapi mengubah pikiran atau edit pikiran oleh ahlinya. Untuk itu sekarang para dokter banyak yang sadar dan meminta bantuan ahli hipnoterapi saat mengobati pasien yang tidak bisa ditangani. 


Banyak penyakit-penyakit khusus yang tidak bisa diobati oleh dokter klinis tapi bisa ditanganj oleh ahli terapis. Ini tentu bentuk kolaborasi yang sangat bagus dalam bidang kesehatan. Maka wajar, sekarang banyak dokter specialis yang juga belajar ilmu hipnoterapi agar mampu mengkombinasikan dua macam ilmu itu dalam mengobati pasien. 


*) Penulis, Kordinator Mitra Strategis

Post a Comment

Previous Post Next Post