LITERASI DIGITAL ; Melejitkan Potensi Anda


Ilustrasi, sempatbaca.com/google.com



ISTILAH literasi berasal dari bahasa Inggris yaitu literacy. Artinya melek huruf. Kata lainnya mampu membaca.
Dinyatakan pula bahwa literasi itu dari bahasa Yunani: literatus. Artinya, orang yang belajar



BILA diterjemah lebih sederhana lagi, bisa dimaknai ‘orang yang mau tahu sesuatu’ atau  ‘ilmu pengetahuan’. Lantas, sebab rasa ingin tahu, maka dicari-carilah sesuatu itu agar diketahui dan dikenali. Barangkali ada kaitannya dengan ungkapan popular berikut: "unkonown un loved". Tak kenal maka tak cinta. Orang yang menaruh perasaan cinta biasanya selalu saja, mencari-cari cara agar bisa mengetahui orang yang telah membuatnya jatuh hati, orang yang selama ini selalu hadir di ingatan. Juga berkelebat di kepalanya.


Lalu, literasi digital. Frase ini mengandung makna, "Kemampuan untuk memahami informasi dari beragam sumber. Ambil contoh : pembelajaran dan kemampuan untuk berpikir inovatif memanfaatkan teknologi.


“Literasi digital itu berhubungan dengan life skills. Kemampuan ini tak hanya melibatkan teknologi saja, tetapi kemampuan untuk belajar, berpikir kritis, kreatif, dan inovatif untuk kompetensi digital," demikian tertuang dalam buku literasi digital yang dirilis UNESCO.


Lebih jauh diurai, secara umum, ada 6 dasar gambaran tentang literasi digital. Antara lain ; Pertama, Literasi Baca dan Tulis. Point ini, sebagai penegasan bahwa Perkembangan komunikasi dan teknologi tidak lepas dari baca dan tulis. Hal inilah kemudian, yang mendorong tumbuhnya potensi dan kreativitas.  Jika point ini sudah matang, potensi dan kreativitas jalan beriringan.


Kedua, Literasi Numerasi. Ini berkait erat cakap tidaknya seseorang dalam memperoleh, memakai, dan mengkomunikasikan angka dan simbol dalam science of matemathic. Manfaatnya, sebagai instrumen memecahkan masalah dan tools of information analysis.


Ketiga, Literasi Sains Teknologi. LST ini menggambarkan kaitan pengetahuan dan fenomena ilmiah. Sains termasuk ilmu penting untuk identifikasi pertanyaan, pengetahuan, menjelaskan fenomena ilmiah. Literasi sains ini menemukan kesimpulan berdasarkan fakta dan karakteristik. LST ini dibutuhkan guna meningkatkan intelektual dan peduli pada isu sains terkini.


Keempat, Literasi Digital. Media digital dipakai sebagai pengetahuan, jaringan, dan evaluasi informasi. Pengguna memakai alat-alat komunikasi dan media digital yang terhubung dalam jaringan. Pemanfaatan teknologi dipakai secara bijak, cerdas, dan tidak melanggar hukum. Sekarang ini, pengguna perlu interaksi digital untuk communication complicate-get information.


Kelima, Literasi Budaya dan Kewargaan. Ini berkaitan bahwa budaya merupakan pengetahuan untuk mengetahui dan bersikap baik pada kebudayaan Indonesia. Sedangkan literasi kewargaan adalah kemampuan untuk mengerti hak dan kewajiban sebagai bagian dari warga negara.

Kemampuan untuk Literasi Digital
Sebermula, teknologi digital dipakai sebagai media komunikasi dan interaksi. Kini, generasi selanjutnya akan tumbuh dengan media digital yang membuat segala sesuatu bisa berubah. Sebagai orang dewasa, tentunya punya tanggung jawab untuk memberi pengetahuan dan bimbingan pada anak muda. Sayangnya, teknologi sekarang ini rentan dimanfaatkan untuk tujuan negatif. Penyebaran berita bohong, radikalisme, ujaran kebencian, penipuan, dan masih banyak lagi, adalah sederet contohnya. Konten negatif ini dapat merusak pengembangan teknologi. Karena itu, penting bagi khalayak memahami etika atas realitas dahsyatnya perkembangan kehidupan.


Berikut kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk literasi digital: Pemecahan masalah; Pemakaian digital untuk komunikasi; Cara berpikir kritis, kreatif, dan inovatif pada teknologi; Dapat berkolaborasi dengan kelompok meningkatkan literasi digital di tanah air.


Banyak manfaat dari Literasi Digital, yaitu 1) menambah keterampilan baru lebih mudah, efektif, dan hemat biaya. 2) Mudah mendapatkan informasi terkini dan dibagikan dengan cepat.3) Belajar bahasa dan menulis lebih efisien.4) Bisa memilih keputusan lebih cepat dan tepat. 5) Dapat menghemat biaya anggaran belanja dan keuangan. 6) Referensi dan sumber belajar bisa dicari melalui internet. Lebih mudah, praktis asal terhubung internet. 7) Bisa memperluas jaringan pertemanan. 


Elemen Penting Literasi Digital


Hal penting terkait literasi digital yaitu ; Information Literacy. Literasi informasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk mengelola, menemukan, menerjemahkan, sampai memberi informasi.


Lalu Digital Scholarship. Beasiswa digital masuk dalam elemen penting literasi digital. Pengguna bisa mengikuti pembelajaran akademik dan aktif mengikuti praktik pembelajaran.


Kemudian, Learning Skills. Literasi digital menambah skill baru.  Kita bisa memanfaatkan proses belajar mengajar secara formal-informal terkait teknologi. Pembelajaran ini bisa menjadi modal masuk dunia kerja.


Selain itu ada ICT Literacy dan Communication and Collaboration. ICT Literacy, berkait prihal berpikir kreatif, kritis, dan inovatif tentang teknologi. Fokus literasi ini untuk mengadopsi dan memakai perangkat digital.


BACA JUGA : TGB dan Perindo


Sedang Communication and Collaboration menggambarkan tentang partisipasi seseorang dalam kelompok jaringan pembelajaran dan penelitian. Terakhir, Literasi Media. Cakupannya, kemampuan untuk membaca, berpikir kreatif komunikasi akademik dan profesional. Karir dan Identitas Karir dan identitas ini dibutuhkan untuk mengelola identitas online.


LITERASI DIGITAL ; Modal  Kreativitas-Inovasi


Dalam diri manusia, melekat hasrat ingin tahu. Rasa ini lalu mendorong ia berupaya untuk mampu menemu-kenali ‘sesuatu’ atau ‘ilmu’ itu.


Manusia pun kemudian menjadi mahluk yang berfikir, berbuat dan berkarya (action) melakukan sesuatu untuk hidup dan kehidupannya.
Makna lain literasi sebagaimana dibeberkan dalam deklarasi Praha pada 2003 menjelaskan bahwa literasi itu, selain baca-tulis juga erat hubungannya dengan bagaimana sesorang berkomunikasi dalam masyarakat. Tambahan lagi, bermakna praktik hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa dan budaya. Begitulah. Sederhanakan.


Dalam kaitan ini, tepat sekali apa yang disinyalir Paul Zurkowski. Ia bilang, “Orang yang literat adalah orang-orang yang terlatih dalam aplikasi sumberdaya dalam pekerjaannya”.


Dengan literasi, kita bisa mengembangkan potensi dan kreativitas. Maju tidaknya sebuah peradaban, terletak pada literasi, dan kuatnya budaya literasi bisa membentuk sekaligus mengembangkan sikap dan kpribadian individu dan masyarakat dan juga lingkungan.


(Mashur, DPL KKN UNU NTB tahun 2022Tulisan ini disajikan dalam kegiatan Literasi Digital yang dilaksanakan Kominfo bekerjasama dengan Pandu Digital dan UNU NTB di Desa Batulayar, Senin, 8 Agustus 2022).

Post a Comment

Previous Post Next Post