KKN UNU; Dari Desa Membangun Peradaban untuk NTB Gemilang




Rapat persiapan pelaksanaan KKN (Ilustrasi, sempat baca.com)


Jumlah mahasiswa KKN UNU dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tahun ini kurang lebih sekitar 300 lebih mahasiswa/i dari berbagai jurusan tersebar di pulau seribu masjid


SEMPATBACA.COM - Mahasiswa kampus peradaban Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB siap menyebar ke berbagai pelosok di Pulau seribu masjid untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). 


Muhammad Yudha, Ketua LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) UNU NTB memastikan bahwa pelaksanaan KKN sudah siap. "KKN tahun ini siap dilaksanakan. KKN tahun ini menaiki tangga yang baru," katanya saat rapat koordinasi persiapan KKN bersama DPL, Kamis (7/7).


Baca juga : LPPM UNU Dorong Hasil Penelitian-Pengabdian Dosen, Manfaatnya Langsung Dirasakan oleh Masyarakat


Lebih jauh djelaskannya, KKN tahun ini lebih ketat, temasuk rekruitmen DPL, selain itu tergantung jumlah kuota. Yudha juga mengakui bahwa KKN tahun lalu tidak berjalan maksimal karena kendala covid. "Tapi mudah-mudahan, tahun ini berjalan sesuai rencana, maksimal," ujarnya.


Jumlah mahasiswa KKN UNU dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tahun ini kurang lebih sekitar 300 lebih mahasiswa/i dari berbagai jurusan tersebar di pulau seribu masjid.


Buku dan Kebutuhan Desa


Program KKN UNU tentu berkaitan dengan upaya bagaimana kemudian agar  berkontribusi kepada masyarakat guna membangun peradaban untuk NTB gemilang. Namun demikian, tetap juga memperhatikan program dan sesuatu yang dibutuhan desa-desa di lokasi KKN. "Program-program mahasiswa/I nantinya tetap mengacu pada program dan kebutuhan desa," kata Sekretaris LPPM Syamsu Sabri saat memaparkan materi program KKN.


Dia juga menyampaikan bahwa ada beragam kompetisi yang diperuntukkan kepada mahasiswa KKN, seperti kompetisi vidio dan kompetisi lainnya seperti KKN tahun lalu. Yang menarik juga dalam program tahun ini adalah bagaimana kemudian output laporan KKN mahasiswa dapat diikhtiarkan menjadi buku ber-ISBN. "Buku itu nanti bisa diterbitkan gratis oleh penerbit UNU Press," terangnya.

Post a Comment

Previous Post Next Post