Manajemen Shodaqah, Infaq, Zakat dan Wakaf (ZISWAF))



Foto penulis: dokumen pribadi (Ilustrasi, sempatbaca.com)

Ziswaf itu mesti diatur dengan manajemen yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang hendak dicapai

Di pembuka tulisan, saya mengucap Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur kehadirat Allah. Berikutnya, sholawat serta salam untuk Nabi besar kita Muhammad SAW. Di mana pada hari ini kita semua masih diberikan nikmat sehat wal'afiyat, sehingga pada hari ini saya bisa menyelesaikan artikel saya yang berjudul "Bicara Infaq" pada mata kuliah Manajemen Siswaf (shodaqoh, Infaq, zakat, dan wakaf) ini.

Sebenarnya tidak asing membincang infaq, terlebih dalam ajaran agama kita. Dalam artikel ini, penulis coba ketengahkan tentang apa itu infaq terlebih dahulu.

Infaq adalah mengeluarkan harta yang Pokok. mencakup zakat (hukumnya wajib) dan non-zakat (hukumnya sunnah). Infak wajib di antaranya zakat, kafarat, nazar, dan lain-lain. Infak sunnah di antaranya, infak kepada Fakir miskin sesama muslim, infak bencana alam, infak kemanusiaan, dan lain-lain. Terkait dengan infak ini, menarik kita perhatikan qaul baginda nabu Rasulullah SAW berikut :

Ada malaikat yang senantiasa berdoa setiap pagi dan sore: "Ya Allah SWT berilah orang yang berinfak, gantinya dan berkata yang lain : "Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak, kehancuran". - Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim.

Kita dapat memetik makna dari hadist Rasulullah SAW. Ini, bahwa Allah tidak akan mnjadikan orang yang suka berinfak menjadi jatuh miskin. Bahkan akan digantikan oleh sang pencipta, Allah rabbul izzah berlipat ganda dari pengeluarannya itu. Masyaallah luar biasa ya pembaca. Betapa mulia ajaran agama kita. Dan hal ini pun sudah saya buktikan sendiri.

Bagaimana dengan pembaca sekalian? Sudah mulai berinfaq apa belum?

Jawabannya pasti sudah dong ya ..!!!.

Bagi temen temen yang blm ikut infaq, nah sekarang kita bahas dulu nih keutamaan kita berinfaq itu apa saja sih?

Infaq sendiri punya banyak manfaat. Tak hanya itu, orang berinfaq diberikan balasan ganjaran yang besar dari Allah SWT, mana kala kita melakukannya dengan ikhlas.

Keutamaan yang pertama adalah kita akan didoakan oleh malaikat setiap pagi dan sore. Malaikat akan berdoa pada Allah agar kita diberikan ganti atas infaq yang kita berikan. Keutamaan yang kedua kita akan diberi kemudahan dalam hal rezeki. Karena dengan beinfaq akan membuka pintu rezeki kita.

Keutamaan yang ketiga adalah dengan berinfaq akan membersihkan harta yang kita miliki meski kita selalu berinfaq tidak akan membuat kita menjadi miskin.

Keutamaan yang keempat adalah dengan berinfaq akan mendatangkan kebaikan serta menutup pintu keburukan. Keutamaan yang terakhir adalah menyembuhkan dari penyakit.

Tahu tidak, yang paling menarik teman-teman pembaca, yaitu ternyata infaq ini dapat memperpanjang umur kita. Juga bisa membuat kita terhindar dari malapetaka.

Allah maha kaya dan lagi maha penyayang terhadap ummatnya. Semoga kita termasuk orang orang yang rajin berinfak (amin).

Lebih jauh penulis uraikan, Infaq ini juga punya tingkatan ya. Yuk kita simak lagi pemaparan tentang tingakatan infaq ini, satu persatu.

Pertama, Infak Wajib. Hukum infak pertama yaitu wajib. Infak berhukum wajib ini dikeluarkan agar seseorang yang melakukan tidak mendapat dosa. Contoh infak wajib adalah membayar mas kawin. KeduaInfak Sunah. Jenis infak yang kedua adalah Sunnah. Infak sunnah ini dikerjakan untuk bertujuan untuk berbagi kebaikan. Misalnya berinfak untuk keperluan anak yatim dan dhuafa, atau bisa juga untuk menolong orang lain yang tertimpa masalah. KetigaInfak Mubah. Macam Infak selanjutnya adalah infak mubah. Jenis Infak ini sangat sering dilakukan. Contohnya seperti memberikan harta untuk kegiatan bercocok tanam, atau bisa juga untuk berbisnis
4. Infak Haram. Jenis Infak yang terakhur adalah infak haram. Infak haram adalah infak yang dilarang oleh agama. Misal, berinfak yang tidak ikhlas karena Allah. Contoh lain adalah berinfak untuk menghalangi syiar agama islam.
Dari pemaparan di atas kita sudah belajar banyak tentang infaq. Dari proses itu lalu, kita berharap semoga apa yang kita pelajari mendapat berkah dari sang pencipta: Allah SWT.

Tentang Ziswaf, bagaimanapun bagus konsep (teorinya) kalau tidak dimanagemen secara baik, tidak akan berjalan efektif. Karena itu, mesti diatur dengan manajemen yang baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang hendak dicapai.

Sampai di sini ulasan yang bisa penulis ketengahkan. Pembaca pasti banyak menemukan kekurangan. Maka meyadari semua itu, penulis menyampaikan maaf.

Wallahu a'lam.

Penulis : Rouhul Hazainul Harsuni
Mahasiswi Semester 3 di Fakultas Ekonomi UNU NTB

1 Comments

Post a Comment

Previous Post Next Post