llmu Ekonomi dan Keseharian Kita


 


Penulis Muhammad Ya'kub (ketua Lakpesdam KLU) saat menyampaikan materi dalam kegiatan kemahasiswaan di Aula UNU NTB beberapa waktu lalu (ilustrasi, sempatbaca.com)

 

Bagi saya ilmu ekonomi itu menguatkan kita untuk memahami hakikat kita sendiri sebagai homo economicus

 



Jika merujuk definisi dan makna apa itu ilmu ekonomi, segera terbayang di kepala kita bahwa ilmu ekonomi itu adalah salah satu disiplin ilmu yang membincang banyak hal terkait aktivitas sosial ekonomi. Aktivitas sosial ekonomi yang dibincangkan tidak hanya skala mikro (kecil) tetapi juga skala lebih besar (makro).

BACA JUGA : Pemberdayaan dan Pembangunan Desa 


Ilmu ekonomi juga bicara hal-hal teoritis dan praktik terutama dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup (individu, keluarga, masyarakat) bahkan lebih luas dari itu. Intinya, Ilmu ekonomi itu terkait sangat erat dengan keseharian hidup kita.

Realitas Sosial Ekonomi

Jika kita belajar llmu ekonomi setidaknya point-point berikut bisa kita fahami begitu gampang. Apa itu?

Pertama, Ilmu ekonomi membantu kita bisa faham realitas real (aktivitas sosial ekonomi). Kata lainnya, kita bisa memahami dunia nyata.

Pada konteks point pertama. Anda lihat saja realitas yang terjadi.
Bagi yang sedang kuliah, mereka sudah mulai berurusan dengan tetek bengek nyari kos (tempat tinggal). Biaya kost dari tahun ke tahun meningkat. Kita juga mendengar kabar, berkurangnya biaya penerbangan untuk pembelian tiket terusan (pulang-pergi /PP).

Lalu di era digital kita begitu dimanja (dipermudah) dengan adanya taxi Online seperti di indonesia dikenal ada Grab Car dan Goo Car, Goojek. Yang lebih mudah dan sangat gampang, yakni pesan makanan online, tanpa perlu menghabiskan waktu ke toko. Caranya? Sangat praktis coy. Tinggal manfaatkan fitur/aplikasi Grab Food dan Gofood. Banyak lagi fenomena sosial ekonomi yang dekat dengan kehidupan dan ada di sekitar kita.

Singkat kata begitulah. Di satu sisi kita membangkitkan rasa ingin tahu kita prihal aktivitas sosial ekonomi. Di sisi lain, kita bisa mencari-cari cara untuk mampu menyiasati fenomema demikian.

Point kedua, dengan ilmu ekonomi akan membantu kita menjadi pelaku ekonomi (homo economicus). Dalam pada ini, kita pun lihai dalam ilmu ekonomi itu sendiri secara teoritis. Bermodal ini, kita punya pandangan dan optimisme tentang apa yang kita hadapi dan bagaimana memantapkan diri menatap masa depan 'penuh optimis'. Apa sebab? Karena persoalan ilmu ekonomi begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Membenarkan sinyalemen ekonom Paul Samuelson yang bilang, "Ilmu ekonomi sebagai bagian dari problem sosial yang kita hadapi".

Point ketiga, Ilmu ekonomi bisa bantu kita mafhum tentang keterbatasan kebijakan ekonomi, potensi, dan akibat yang akan terjadi dengan adanya kebijakan ekonomi dari pemerintah misalnya. Contoh dalam kondisi surplus anggaran pendapatan negara atau daerah. Juga tetek bengek urusan ekonomi negara dengan sejuta problematika di dalamnya.

Point keempat, mempelajari ekonomi adalah supaya kita bisa menganalisis kondisi dan kegiatan ekonomi dalam suatu pasar guna untuk mencapai keseimbangan pasar. Ambil misal: tentang kenaikan harga cabai, telur, daging ayam, rempah-rempah. Nah dengan ilmu ekonomi, kita bisa mencermati fenomema yang sedang terjadi, akan terjadi, lalu, kita pun setidaknya mampu memecahkan problem tersebut.

Demikianlah kenyataan aktivitas sosial ekonomi. Ia terus berubah, berkembang dan mengalami dinamika.

Ilmu ekonomi, sebagai dua sisi dalam satu kepingan logam menghendaki kita semua harus mampu membendung persoalan manusia dalam kehidupannnya. Alhasil; wawasan ilmu ekonomi, sudah menjadi satu keniscayaan yang harus kita pelajari, karena dekat sekali dengan kehidupan kita dan menjadi modal kita memanaj hakikat kita (manusia) sendiri yang sejatinya sebagai Homo Economicus.

*) Penulis adalah Ketua Lakpesdam KLU. Sehari-hari berkhidmat di FE UNU NTB

Post a Comment

Previous Post Next Post