Ada UNU NTB Dibalik 15 Emas NTB di PON PAPUA

 


Yadi Imansyah (Direktur NSC / Ka.Prodi PJKR UNU NTB (ilustrasi, sempatbaca.com)


Kampus UNU berperan besar dalam mengawal para atlet PON. Kesuksesan pun akhirnya menjadi kebanggaan kita semua


SEMPATBACA- Euforia prestasi NTB sabet 15 MEDALI EMAS PON Papua sudah berlalu. Pun para atlet telah kembali ke daerah masing-masing.

Semua mafhum, begitu pelik, getir dan keras perjuangan para atlet yang dalam giat PON di Papua. Tapi memang, "Usaha tak pernah menghianati hasil". Benar saja, para atlet sukses mendulang juara.

Kita pun berbangga dengan kesuksesan yang mereka tunjukkan. Diyakini, ada orang-orang hebat di belakang mereka. Siapa mereka?

BACA JUGA : Sesjen Wantannas Ngisi Kuliah Umum di UNU NTB

Di balik gemilang prestasi, terdapat para pejuang. Mereka ini meski behind the scan, berperan penting mencapai sukses itu.

Ada 5 orang dosen dari kampus peradaban bangsa Universitas Nahdlatul Ulama NTB. Antara lain; Yadi Imansyah (Direktur NSC / Ka.Prodi PJKR UNU NTB). Lalu ada Muhammad Syahroni (Sekretaris NSC/ Sekretaris Prodi PJKR UNU NTB). Berikutnya, Muhammad Riyan Hidayatullah ( Kepala Bid. Pendidikan NSC/Dosen PJKR). Tak hanya itu, ada Lilik Evitamala (Kepala Bid. Kesehatan /Dosen PJKR), terus yang terakhir ada I Nyoman Sukartidana (Kepala Bid. Pengabdian Keolahragaan NSC/ Dosen PJKR).

Lima akademisi UNU NTB itu bertugas Sebagai Terapis Olahraga (Sports Injury & Sports Massage); Melakukan Penanganan Saat Terjadi Cidera Pada Atlet (Mulai dari Tahapan Pemusatan Latihan hingga pada saat Bersanding) ;Pemulihan Pengawasan Cidera/Kebugaran/Kesehatan Fisik Atlet (Mulai dari tahapan pemusatan latihan hingga pada saat bertanding).

Mereka bertugas bukan sehari tetapi cukup lama. Mulai dari persiapan, yang membutuhkan waktu kurang lebih 1 tahun (Sejak Pemusatan Latihan Daerah Atau PELATDA PON NTB di Mulai Tahun 2020 s/d 2021) hingga Pelaksanaan PON Papua 15 Oktober 2021 Selsai.

Ruang lingkup tugas untuk Penanganan Semua Cabor Seperti: Atletik/Kempo/Tarung Derajat /Panjat Tebing/Tinju/Voli Pasir/Catur/Bilyar/ Pencak Silat/ Karate/Selam/Tenis Lapangan/Futsal/Menembak/Tenis Lapangan/Balap Motor

Ketika dimintai keterangan tim sempatbaca.com Yadi mengungkapkan banyak pengalaman menarik yang didapat. Yaitu bisa berkenalan dengan atlet berprestasi sampai pada hal-hal tak terduga yang dialami.

"Alhamdulillah kami bisa mengenal dan menangani atlet-atlet terbaik NTB yg menjadi andalan Indonesia di Ajang Internasional dan Atlet Terbaik NTB yang mendapat Emas Di PON Papua," ujarnya.

Ditambahkan Yadi, saat pemusatan latihan, banyak hal-hal yang tidak terduga saat penanganan. Seperti atlet merasa kesakitan tapi kami sebagai tim terapis sebisa mungkin menenangkan, mengalihkan dengan candaan seperti gurauan dan mengambil tindakan yang tepat.

"Jadi terapis menurut kami, harus tega. Tujuannya, demi kesembuhan atlet. Karena namanya cidera pasti sakit untuk itu tindakan yang kami berikan akan terasa sakit sampai menangis dan berteriak pada beberapa atlet dan jenis cideranya. Tapi setelah penanganan, Atlet akan merasa sehat dan bugar kembali.

Yadi, berharap terciptanya kerjasama yang baik antara semua unsur dalam meningkatkan prestasi olahraga di NTB, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh daerah ini dalam bidang olahraga.

"Atlet NTB semuanya hebat. Ini sejarah baru untuk NTB. Dibutuhkan kerja sama mulai dari Pelatih, Atlet, Tenaga Keolahragaan. Juga semua pihak termasuk perhatian Koni, Dispora dan Pemerintah yang luar biasa serta dukungan masyarakat.

"Kami ucapkan terimakasih pada Koni NTB / Dispora NTB Pemerintah Provinsi NTB atas kepercayaan dan tugas yang diberikan dan terimakasih juga untuk UNU NTB karena telah memberikan izin untuk Mengemban tugas pengabdian di luar kampus," ujarnya.

Bagi masyarakat NTB perlu diketahui bahwa penerapan Sports Science harus tetap menjadi acuan dan menjadi hal penting untuk kemajuan prestasi Atlet NTB, terutama untuk target PON 2024 mendatang. Dan peran NSC UNU NTB sangat dibutuhkan guna mengedukasi masyarakat tentang arti penting dari Sport science (hadi/red).

Post a Comment

Previous Post Next Post