By : KURNILA NURBAYATI
Menapaki tumbuh kembang realitas zaman yang semakin pesat
ini, perkembangan teknologi internet punya peran sangat penting di
tengah-tengah kehidupan masyarakat. Dengannya, informasi apa saja, kapan saja
dan dimana saja bisa kita dapatkan. Dapat dikatakan, saat ini internet telah
menjadi kebutuhan primer manusia. Internet kini telah menjadi bagian hidup
manusia; entah kebutuhan untuk pendidikan, semata-mata untuk rekreasi; hiburan,
untuk pengetahuan, juga sosial ekonomi hingga aktivitas bisnis.
BACA JUGA : Si Febri dengan Febri OLLSHOP Miliknya
Kini, bak, “jamur di musim penghujan”—kian banyak, orang yang mencoba
peruntungan melalui internet biar sukses bisnis online. Mulai dari yang
berjualan melalui media sosial, bikin toko online, hingga membuat pasar online.
Kemudahan dalam mengakses teknologi informasi, pun kemudian membuat toko online
telah menjadi orientasi bisnis. Ia bukan hanya sekadar tontonan tetapi
digandrungi banyak orang dari berbagai kalangan. Dengan berbagai fasilitas dan
fitur yang ada, para pembeli lebih mudah mendapatkan beragam informasi barang
kebutuhan.
Apalagi sejak pemerintah menginstruksikan,
menghimbau kepada masyarakat agar jaga jarak antar orang (physical distancing)
serta membatasi kegiatan/aktifitas sehari-hari di luar rumah gegara pandemi
Covid-19, sebagian besar masyarakat di Indonesia memanfaatkan teknologi untuk
jual-beli/transaksi perdagangan. Imbasnya: ada peningkatan aktivitas jual-beli
di Online Shop. Bagi mereka alasannya: sebab lebih praktis, mudah, dalam
melakukan ‘pesan-kirim’ barang. Tak ayal kemudian, kondisi demikian,
dimanfaatkan betul pegiat online shop guna mengembangkan bisnis. Begitupun
dengan salah satu penjual toko online yang saya kenal yakni Husnul Himatun Nisa.
seorang muslimah bercadar yang tengah
menjalankan bisnis online-nya.
Awal mula saya mengenal Nisa -panggilan
sehari-harinya—waktu saya ingin membeli mukena, yang kebetulan salah satu teman
saya merekomendasikan toko online Nisa.
Awalnya saya agak ragu, membeli secara online.
Takutnya, “Jikalau barang yang saya pesan tak sesuai keinginan”. Tapi atas
promosi teman saya yang bilang bahwa barang yang di jual Nisa, cocok dengan
keinginan, bikin saya tertarik. Tak berpikir panjang, akhirnya saya coba
memesan salah satu barang dagangan miliki Mba Nisa. Kurang lebih seminggu
akhirnya barang yang saya pesan datang. Benar juga kata teman saya itu, bahwa,
“Barang yang di jual Nisa sesuai dengan apa yang kita inginkan”.
Karena tertarik dengan bisnis onlinenya,
saya sedikit bertanya pada Nisa tentang barang apa saja yang dijualnya.
Ternyata perempuan bercadar itu menjual berbagaj jenis barang, mulai dari pakaian,
produk herbal, alat-alat dapur, alat kecantikan wanita hingga perabotan rumah.
Nisa bilang, “Awalnya saya cuma iseng menjual barang online. Namun lantaran saya tidak terlalu sibuk selain membantu orang tua”. Tahu tidak, sambungnya, kali pertama berjualan, saya malu karena komunikatif ‘bicara’ agar bisa menarik pembeli. Tapi berbekal keberanian, akhirnya saya coba membuang jauh-jauh rasa malu, dan kemudian gencar melakukan promosi. Saya mulai dari rekan, teman dekat, terlebih dahulu. Lantas berlanjut, teman saya itu kembali mempromosikan barang-barang saya. “Nah, dari situlah giat bisnis online saya di kenal, dari cerita ke cerita, dari mulut ke mulut,” terang Nisa saat dalam kesempatan silaturahim pada Jumat (12/4/l 2021).
Sukses itu Proses
Sepintas menelisik jejak, kisah,
tentang kesuksesan seseorang dalam menggeluti bisnis/toko online, pasti
keberhasilan tidak serta-merta ia raih. Pasti, ada saja hambatan, kendala yang
dialami, terutama berkaitan dengan bagaimana menggaet visitor untuk menggringnya
ke toko online yang kita kelola, rintis. Juga menarik pembeli untuk bersedia
berbelanja di toko online.
Sama halnya dengan apa yang dialami Nisa.
Gadis 20 tahun pasti mengalami suka duka menjalani bisnis.
Selepas SMP, Nisa sudah dihadapkan
dengan masalah biaya. Lantaran itu pula dengan berat hati, Nisa harus
memutuskan untuk tak melanjutkan pendidikannya.
Tak mau, menghabiskan waktunya sia-sia,
ia memulai bisnis online dari tahun 2017 silam. Lalu, ia bekerja di salah satu
toko kecil. Lokasinya berada di Pelabuhan Lembar. Kerja di pelabuhan, ia lalui
dua bulan.
Tak berselang lama, barulah ia mencoba
peruntungan melalui online shop. Dengan modal nekad ia meminjam uang pada
tetangganya untuk modal bisnis. Bermodalkan uang 1 juta yang dipinjam, ia
memulai bisnis online-nya. Di awal-awal Nisa hanya menjual satu jenis barang
saja yaitu gamis. Karena hanya menjual gamis, pendapatan yang diperoleh tidak
seberapa. Meskipun demikian, tapi cukup untuk membantu perekonomian keluarganya.
Hari demi hari, waktu demi waktu.
Musim-musim pun berganti, kini usaha yang digelutinya kian berkembang. Lumayan banyak
yang memesan barang dari online shop milik Nisa. Pendapatan kian melonjak
terutama tahun 2019, tepatnya saat Covid-19.
Perbulan ia mendapatkan hasil jualan
kurang lebih lebih 1 juta perbulan. Seiring itu, barang yang di jualnya pun bertambah,
tidak hanya gamis, tetapi juga ia menjual produk herbal hingga perabotan rumah.
Walaupun menggunakan sistem pengantaran
(COD) ia tidak pernah patah semangat walapaun kadang-karang ia sangat kelelahan
dalam berkendara.
Penasaran dengan cita-cita mimpi-mimpinya—kini
dan masa depan ia menjawab, “ Saya tidak mempunyai cita-cita khusus. Cukup,
bisa membuat orang tua bahagia dan bisa membantu, terutama untuk urusan kebutuhan
ekonomi”.
Berkat kerja keras dan juga dukungan
orang tua membuat Nisa semakin hari tidak pernah patah semangat. Hingga awal
2020 ia berhasil mendirikan sebuah ruko kecil yang di beri nama NISA FASION yang
terletak di pinggir jalan menuju Pelabuhan Lembar.
Kren. Hebat. Nisa adalah sosok perempuan
‘pekerja keras’ dan ‘pantang menyerah’. Atas ketekunan yang di lakukannya membuat
bisnis online-nya kini ramai pembeli.
Penulis, mahasiswa Prodi Ekonomi Islam
Semester 4 UNU NTB
Editor : Ayiq
Post a Comment