Penulis : MASYHUR*)
SEMPATBACA.COM- ANDA, mungkin juga saya, sesekali merasa tak ubahnya seperti tumbuh-tumbuhan, yang sedang ‘layu’ lantaran tak kuat ditimpa kekeringan. Sebab itu, saya perlu kucuran air dari pompa siram yang memancarkan titik-titik air ke sekujur tubuh. Dengan itu, setidaknya seonggok tubuh yang kita miliki dan saban hari hampir tak jeda dari aktivitas-aktvitas bekerja dan bekerja, bisa segar kembali. Tubuh jadi bisa pulih dan lebih gairah lagi menghabiskan sisa-sisa umur yang entah sampai kapan?.
Pengalaman yang saya analogikan
(seperti tumbuhan layu) itu saya pikir bukan hanya saya saja yang diserang.
Anda saya yakin juga digerogoti perasaan tidak meng-enakkan itu tiap hari.
Bahkan bisa saja bukan tiap saat, namun setiap detik. Iya setiap detik seiring jarum
jam yang mengitari angka-angka, pertanda waktu terus berputar, tiada henti, dan
tak mau kompromistis dengan apa yang sedang kita hadapi.
Iya terkadang apa yang kita siapkan
untuk menghadapi suatu persoalan tak sebanding. Kadang harapan lebih gampang
kita selesaikan, justru berbalik seratus derajat, sulitnya tak ketulungan.
Tapi syukurlah setiap apa yang kita
hadapi selalu saja bisa kita bendung. Tuhan memang maha adil, tak pernah
memberikan kita ujian kalau kita memang tak siap. Sebaliknya, kita diberikan
ujian, karena memang kita dianggap cukup kuat menghadapi itu semua.
Selalu saja ada seberkas cahaya,
yang menerangi saat kita tengah diselimuti gelap. Selalu ada saja setitik embun
yang mampir di ujung dedaunan di pagi buta sehingga membawa kesejukan. Selalu
saja ada harapan lebih baik, setelah kita melakukan kesalahan dan merasa kurang
maksimal berikhtiar untuk mengejar impian yang kita harapkan.
Saya melihat optmisme yang begitu
besar, dari para pengurus ISNU di Lombok Barat yang saat ini sedang siap-siap
untuk Raker sekaligus dilantik. Kesiapan para pengurus dimulai dari temu kenal,
dengan tema, “Silaturahmi dan Kordinasi Persiapan Pelaksanaan Rapat Kerja
ISNU”.
Ada banyak hal dibicarakan. Ada
agenda-agenda berharga yang tengah disiapkan untuk dijadikan modal kuat agar
bisa berkontribusi bagi ummat dan bangsa.
Ketua ISNU, Hafizin, bilang, paling tidaknya kita ngumpul di sini, bisa
silaturahim, saling kenal satu sama lain, dan suatu saat nanti kita siap untuk
memberikan warna bagi NU, khususnya di Lombok Barat.
BACA JUGA : Penguatan LITERASI untuk Mengembangkan POTENSI dan KREATIFITAS (3)
Dipilihnya Yayasan Darul Qur’an
Bengkel, sebagai lokasi temu kenal dan silaturahim pengurus ISNU ke depan, kata
Hafizin, paling tidak membangkitkan ingatan kolektif kita bahwa Desa Bengkel
ini punya sejarah sangat berarti. Bengkel ini memiliki arti penting bagi
perjalanan dan perkembangan organisasi besar Nahdlatul Ulama (NU) sehingga berkembang
seperti saat sekarang ini di pulau Lombok, khususnya dan NTB yang kita cinta
ini pada umumnya. Sebab salah satu sesepuh atau tokoh NU yang begitu melekat di
hati masyarakat dan asalnya dari Bengkel, tak lain sosok beliau adalah TGH
Saleh Hambali.
Saya yang turut nimbrung dalam pertemuan
itu, serasa seperti gairah kembali berkhidmat dalam organisasi. Saya melihat
ada optimisme yang begitu besar sekaligus dalam—dari sumringah wajah cerah
calon-calon pengurus.
Saya yang masih belajar dan ingin
terus belajar menimba pengalaman dari teman-teman, berharap teman-teman di ISNU
seberkas cahaya itu. Saya berharap teman-teman di ISNU, adalah rekan-rekan yang
mampu membagi sejuknya seperti embun yang menebar sejuknya di setiap ujung daun
di pagi hari. Pun kemudian, saya berharap juga menjelma embun yang setia setiap
pagi menebar sejuk. Kalaupun tidak untuk measyarakat, iya minimal untuk diri
dan keluarga saya. Semoga.
*) Berkhidmat di UNU NTB, Lakpesdam. Juga mengelola Inisiatif Institute
Post a Comment