Selepas Membaca Buku FILSAFAT EKONOMI ISLAM

 

               

Penulis saat membaca buku, di suatu Kedai di Mataram (foto: Dokumen pribadi)  

    

By: Yusril Izza Mahendra*)


Peran filsafat ilmu terhadap ilmu ekonomi, antara lain : berperan sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah. Selain itu, punya peran sebagai sarana untuk merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan. Juga berperan sebagai sarana membeikan dasar logis terhadap metode keilmuan.


SEMPATBACA- Baca buku itu banyak sekali manfaatnya. Itu saya rasakan. Saya yakin juga, siapapun yang mencoba memanfaatkan waktu untuk membaca, manfaat itu juga pasti ia dapatkan.

Belum lama ini saya berkesempatan membaca buku berjudul “FILSAFAT EKONOMI ISLAM”. Buku itu, ditulis akademisi UNU NTB tahun 2020.

Selepas membaca buku itu, saya agaknya bisa memahami. Bahwasanya Filsafat punya peran sangat penting terhadap ilmu ekonomi.  Dengan filsafat, ilmu ekonomi jadi logis, rasional (mudah dipahami). Filsafat berfungsi untuk mengembangkan kajian-kajian yang ada di dalam kandungan ilmu ekonomi sendiri. Kenapa?,

Pasalnya, dengan adanya peran filsafat sendiri, ilmu ekonomi bisa dapat di kembangkan. Pengembangan ini sebagai bagian dan untuk upaya mengintegrasikan nilai spiritual dengan nilai materialisme.

Selepas saya melototi buku itu berhari-hari, saya menyimpulkan bahwa filsafat ilmu, bukan hanya mendorong manusia untuk mengetahui apa yang tidak di ketahui. Namun demikian, filsafat ilmu pun telah dapat membawa manusia pada upaya manusia memahami dan menjelaskan mengenai suatu hal terhadap apa yang akan manusia lakukan.

Lebih jauh, berikut tiga point penting yang ingin saya urai dalam tulisan yang singkat ini terkait FILSAFAT dan Ilmu Ekonomi.  Ketiga point itu, yakni: ontologi, epistemologi dan aksiologis. Ketiga struktur filsafat tersebut ibarat dua sisi mata uang: tak bisa dipisah begitu saja dalam membincang Ilmu dan Filsafat.

Meski memang, harus jujur diakui, ditemukan adanya penjelasan yang berbeda-beda nantinya, jika kita coba menggali/membaca buku-buku yang ditulis oleh para ahli dan orang-orang yang concern menulis/membahas tentang itu.

Selepas membaca buku itu, bagi saya, ketiga aspek (ontologi, epistemologi, aksiologis) punya tujuan yang sama-sama untuk memberikan penjelasan tentang perannya dalam pengembangan ilmu ekonomi. Pendek kata, tiga aspek sebagai pembicaraan pokok dalam filsafat itu sangat penting.

Aspek ontologis, memberikan gambaran kepada kita, bagaimana peranannya di dalam ilmu ekonomi. Ontologi  menjelaskan kepada manusia untuk memahami segala sumber dari sesuatu yang ada. Kata lainnya, Allah adalah sumber dari sesuatu yang ada, karena dialah yang telah membuat permulaan dari segala apa yang ada di muka bumi ini.

Lantas dengan hal itu, ontologi memberikan pemahaman terhadap manusia dengan aspek ontologi tersebut merupakan suatuu nilai yang tertinggi yang besumber dari segala sesuatu yakni yang kekal dan abadi sehingga kemudian melahirkan iman dan takwa yang mana keduanya bisa meningkatkan derajat spiritual menuju kecerdasan yang tinggi sebagai solusi tehadap permasalahan permasalahan krisis seperti yang kita rasakan saat ini.

BACA JUGA : Ini Lho Seperangkat Identitas Ekonomi Islam....

Sedangkan aspek epistemologi. Setidaknya memberikan gambaran sebagai suatu bentuk yang bisa menjadi jalan untuk menelusuri secara mendalam hakikat dari sesuatu yang di hasilkan langsung sebagai pengetahuan. Maksud dari gambaran tersebut yakni, adanya pencapaian keyakinan-keyakinan yang bisa merealiasikan apa yang telah manusia hasilkan dalam koherensi kebutuhan untuk kehidupan manusia yang tidak terbatas duniawi tetapi juga bersifat ukhrawi.  Maka hemat saya pribadi, dengan aspek epistemologi ini, manusia sudah memiliki pencapaian pengetahuan untuk mengetahui kebutuhan hidup di duniawi untuk bisa menyeimbangkan antara dunia dan akhirat.

Sedangkan aspek yang ketiga, aksiologis. Gambaran dari aspek aksiologis ini, menjelaskan: kegunaan dan manfaat ilmu pengetahuan yang telah dihasilkan yang juga sekaligus menjadi kebutuhan dalam hidup manusia.

Alhasil, dapat disimpulkan ketiga aspek yang telah diuraikan di atas, memiliki peran cuku besar dalam pengembangan ilmu ekonomi. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa filsafat ekonomi Islam sebagai upaya untuk mengintegrasikan nilai spiritual dan materialisme yang ada di dalam ilmu ekonomi dengan tujuan juga untuk mengembangkan ilmu ekonomi secara luas kepada manusia supaya manusia bisa mengetahui apa yang sebelumnya tidak di ketahui. Menarik mengemuakakan pendapat, Yazid Nasrullah (2007) yang juga dikutip penulis buku Filsafat Ekonomi Islam. Nasrullah mengemukakan peran filsafat ilmu terhadap ilmu ekonomi, antara lain : 1) Berperan sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah; 2) Berperan sebagai sarana untuk merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan; 3) Berperan sebagai sarana membeikan dasar logis terhadap metode keilmuan.

Selepas membaca buku Filsafat Ekonomi Islam, hasrat membaca buku-buku yang mengulas topik yang sama, terus bertambah. Semoga kita bisa terus membaca.

 *) Penulis : adalah Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB

Post a Comment

Previous Post Next Post