Pilihan TUHAN atau Pilihan RAKYAT

 

sumber: https://www.paradase.id/post/article/


By: MUNAJAD HADI

SEMPATBACA- Hitungan bulan Desember sisa beberapa lagi. Pada Desember 2020, Indonesia akan mengadakan pemilihan kepala daerah secara serentak.Untuk NTB saja ada 7 kabupaten kota. Siapa menggelar Pilkada serentak. Para Cabub dan Cawabub akan berjuang mati-matian untuk menarik simpati publik. Jumlahnya sebanyak 2.182.554 pemilih di Nusa tenggara barat.

Pertama Kota Mataram. Di kota mau dan religious itu sebanyak 303.026 pemilih. Untuk Kabupaten Lombok Utara terapat jumlah 172.771 pemilih. Kabupaten Lombok Tengah 751.087 pemilih. Berikutnya, Kabupaten Sumbawa Barat 92.470 pemilih, Kabupaten Sumbawa 337.665, Kabupaten Dompu 163.849 pemilih, dan kabupaten Bima 361.686 pemilih.

Subhaanallah alangkah indah jadi pilihan Allah. Hidup di dunia mendapatkan predikat Khalifah. Sedang di akhirat punya tahta, singgasana, terbuat dari emas, perak serta zamrud. Mahkotanya dari cahaya yang, mustahil tidak diimpikan kita semua.

Seiring waktu, suhu politik pun terasa mulai memanas. Saling ini dan itu kian terasa gejolaknya. Masing-masing paslon saling sindir dalam kampanye. Saling lapor pun tampaknya akan menjadi alternatif pilihan bila Di antara kondidat ada yang merasa terzolimi. Tak hanya itu, saling mencari kelemahan calon lain, guna mencari simpati rakyat agar bisa “dipilih”.

Saya jadi teringat: andaikan saja mimpi dan energi kita dalam merebut simpati Tuhan kita, sebagaimana mimpi dan energi paslon dalam merebut hati rakyat, niscaya kita akan akan mendapatkan kemenangan besar. Sayangnya realitas tiak berkata demikian. Bacalah firman Allah subhanahuwataala dalam surah Faathir ayat 32 :

Lalu kami wariskan Al-Qur'an ini kepada ummat Muhammad yang kami "pilih" diantara hamba-hamba kami, diantara mereka ada zolim terhadap diri mereka,ada juga yang tengah-tengah, ada juga melesat dalam kebaikan dengan ijin Allah dan itu adalah keutamaan yang sangat besar” (al-Faathir: 32).

Subhaanallah alangkah indahnya menjadi pilihan Allah, di dunia akan mendapatkan predikat Khalifah di muka bumi. sedang di akhirat memiliki tahta, singgasana dari emas dan perak serta zamrud. Mahkotanya dari cahaya yang, mustahil tidak diimpikan kita semua.

Soal ayat yang tadi di atas, menguraikan kepada kita, bahwa ada 3 macam tipe orang-orang pilihan tersebut: Pertama: Zholim terhadap dirinya sendiri,(zolimun linafsihi) kadang meninggalkan kewajiban dan melakukan yang diharamkan. Kedua: tengah-tengah, (muqtashidun) melakukan kewajiban meninggalkan apa yang diharamkan. Hanya saja, kadangkala ia meninggalkan apa yang dianjurkan dan melakukan apa yang dilarang untuknya.

Ketiga: bersegera dalam kebaikan (saabiqun bilkhairaat), mereka adalah orang-orang super, melakukan apa yang diwajibkan dan disunatkan, meninggalkan yang diharamkan dan dimakruhkan. Dari Uqbah bin suhbaal mengatakan saya pernah bertanya pada Sayyidatina Aisyah Radhiyallahu Anha, tentang ayat ini, maka beliau menjawab:

“Semua mereka adalah penduduk surga, yang bersegera dalam kebaikan itu adalah orang-orang yang hidup dan bisa mendapatkan Rizki bersama dengan Rasulullah, yang tengah-tengah adalah siapa yang selalu menapaktilas jejak beliau, hingga bertemu dengannya kelak, dan yang zolim terhadap dirinya adalah seperti aku dan engkau dan siapa saja yang mengikuti kita”.


BACA JUGA : Si Macron yang Tercela

Subhaanallah ibu kita Aisyah demikian merendah, padahal beliau adalah Sayyidah Ahlil Jannah/pimpinannya perempuan surga, orang terkasih rasul yang mulia shalallahu alaihi wa salam. Akhirul kalam, marilah kita semua, siapapun kita, berupaya maksimal menjadi pilihan Allah Rabb semesta Alam. Jika sukses dalam pemilu ini, maka pemenangnya tidakkan pernah merugi dan juga tidak mengenal ambang batas kejayaan. Selamat berkontestasi menuju pemilu abadi.

*) Penulis adalah Pimpinan Ponpes Aisyiah Samawa

Post a Comment

Previous Post Next Post