MES NTB: Nyatakan Perang Melawan Rentenir

 

Rektor UNU NTB, para narasumber dan peserta foto bersama dalam kegiatan Pelatihan Takmir Masjid di Kabupaten Loteng-NTB (Ilustrasi, sempatbaca.com


SempatBaca.com- Kegiatan pelatihan Takmir masjid yang digelar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kabupaten Loteng setidaknya bagian dari upaya ‘nyata’ perang melawan rentenir berbasis masjid.

Menurut Rektor UNU NTB, Bq Mulianah melalui Program Mawar Emas, pemberdayaan ekonomi berbasis masjid dapat dikembangkan dengan  berbagai kegiatan selain sebagai pusat ibadah.

BACA JUGA : UNU NTB Gunakan Aplikasi Moddle untuk Kuliah Daring

Hal itu ungkapkan Rektor UNU NTB dalam kegiatan Pelatihan Takmir Masjid yang digelar  Jumat (2/11). Kegiatan pelatihan diikuti puluhan takmir masjid, mewakili 12 Kecamatan Se-Lombok Tengah.

Pelatihan ini, lanjut Ketua MES NTB yang juga Rektor UNU itu, dihajatkan untuk memberikan pengetahuan kepada takmir masjid bahwa masjid adalah tempat untuk melakukan berbagai kegiatan selain untuk kegiatan ibadah, juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Rektor UNU NTB yang juga Ketua MES NTB, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Pelatihan Takmir Masjid

“Jadi, program Pelatihan Takmir Masjid ini ikhtiar tiada henti untuk dilaksanakan guna mengawal program Mawar Mas,” ujarnya. Rektor UNU berharap bahwa ikhtiar kita ini akan menjadi amal jariah untuk kita semua.

Apa yang dilakukan Pemprov NTB, MES NTB dan lainnya: tak hanya menyuarakan, tetapi  Perang Melawan Rentenir

Pada kesempatan yang sama, Ketua MES Kabupaten Lombok Tengah, H.M. Nursiah mengatakan, tujuan pelatihan takmir masjid untuk memakmurkan masjid dan mengurangi renterir “Output yang kami inginkan dari acara ini, masjid di Kabupaten Lombok Tengah makin makmur, rentenir yang bergentayangan di masyarakat berkurang. Kan tahu sendiri, keberadaan rentenir sangat menyulitkan masyarakat," terang mantan Sekda Loteng.

Hari ini, katanya lagi, saya selaku ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kab. Lombok Tengah menghadiri kegiatan pelatihan yang digelar teman-teman MES dan beberapa lembaga lain. “Kami percaya, bangkitnya Kabupaten Lombok Tengah harus dan mesti dimulai dari masjid. Jika mampu makmurkan masjid, akan berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat,” ujar Nursiah yang kini maju dalam Pemilihan Bupati.

BACA JUGA :Melakukan yang Biasa-biasa Saja Kan Rugi, Rektor UNU: Harus Punya Mutu dan Kualitas

Kegiatan pelatihan tersebut sangat menarik. Bermula dari keprihatinan begitu banyaknya masyarakat terjerat rentenir sekaligus untuk memberantasnya, maka untuk merealiasikan program Mawar Mas Pemprov NTB, tak hanya menggandeng MES dan OJK, tetapi Bank NTB Syariah dan PMN, merancang suatu program pembiayaan berbasis syariah dan penguatan kapasitas Masjid.

Itu pulalah mengapa program Melawan Rentenir Berbasis Masjid (Mawar Emas) dibentuk melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi NTB. Program ini melibatkan beberapa instansi dengan tujuan utama yaitu mempermudah akses keuangan berbasis masjid serta melawan rentenir di tengah masyarakat.

Mawar Emas menyediakan pinjaman tanpa bunga untuk masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya. Pusat kegiatan ditempatkan di masjid. Dengan ini kemudian, berdampak positif terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di lingkungan masjid.

Dana segar yang akan digulirkan melalui Bank NTB Syariah dan PNM siap dikucurkan kepada masyarakat tanpa dipungut bunga. Tak main-main, untuk satu orang, Bank NTB Syariah sudah menyiapkan dana 1 juta rupiah dan PNM siap mengucurkan 2 juta rupiah per orang. Calon nasabah tinggal mempersiapkan diri secara berkelompok. Satu kelompok beranggotakan 20 orang.

That, imposible, (yakinlah tak ada yang tak mungkin). Tentang syi’ar ekonomi, sejarah menjadi bukti bahwa zaman kehidupan rasul dan para sahabat, masjid sukses dijadikan pusat pengembangan dan pemberdayaan ekonomi. Applus buat MES NTB.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post