Mahasiswa, Kemah dan Keakraban

 

Kegiatan diskusi HIMEI UNU NTB, saat kemah keakraban di pantai Tiga Setangi (ilustrasi, SempatBaca.com)

Oleh: YUSRIL IZZA MAHENDRA*)

Untuk menjaga agar suatu ikatan dalam organisasi tetap kuat, saya rasa perlu, terus dilakukan penguatan. Seabrek kegiatan-kegiatan yang bisa membangkitkan semangat kreativitas juga sangat dibutuhkan.

Beberapa waktu lalu, saya ikut dalam kegiatan yang dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam. Acara itu, aalah kegiatan Keakraban. Diadakan di pantai Tiga Setangi, Kabupaten Lombok Utara, Minggu (18/10).

Kegiatan itu, menurut informasi yang saya tangkap, katanya, dihajatkan untuk dan supaya seluruh mahasiswa ekonomi Islam di kampus peradaban bangsa UNU NTB itu tetap kuat dan solid.

Saya pikir, kegiatan atau aktivitas semacam ini  merupakan suatu hal yang positif untuk terus dilakukan sebuah organisasi. 

Tidak hanya pengurus HIMEI yang ikut, kegiatan itu melibatkan hampir semua mahasiswa, terutama pengurus HIMEI dan mahasiswa-mahasiswi baru, angkatan 2020/2021.

Saya pikir, kegiatan atau aktivitas semacam ini  merupakan suatu hal yang positif untuk terus dilakukan sebuah organisasi. Tujuannya, tak lain dan tiada bukan untuk memperkuat ikatan antar mahasiswa, satu sama lain. Dengan mereka ‘ngumpul’ alam satu tempat, pasti banyak hal positif bisa dilakukan. Selain silaturahmi, mereka bisa saling tahu satu sama lain, mereka bisa berdiskusi dan sharing pengalaman. Dan yang lebih penting lagi, mereka bisa membangun komitmen untuk satu visi dan misi membangun organisasi internal kampus: HIMEI.

BACA JUGA : Bukit Wisata Bengkaung dan Perlunya Inovasi Tiada Henti

Yang bikin saya senang, berbahagia, para staf pengajar (Dosen), khususnya di lingkungan Fakultas Ekonomi (FE) banyak yang hadir. Mulai dari: dekan, kaprodi dan dosen-dosen yang lain. Bagi saya, kedatangan mereka bisa menjadi spirit bagi kami yang berada di lingkungan FE UNU NTB. Kedatangan mereka (ibu/bapak dosen), tentu membuat kami merasa diperhatikan. Nah, inilah yang penting.

Mahasiswa yang Kritis

Melalui kegiatan keakraban, atau seabrek kegiatan lain, yang membuat mahasiswa bisa bertemu dan berinteraksi, tentu membawa manfaat positif. Harapan kita semua, dan menjadi keyakinan kita bersama, ke depan, muncul benih-benih mahasiswa yang idealis. Kriitis. Bukan mahasiswa yang apatis, apalagi anarkis. Kok bisa?

Tentu saja, sebab, terjalin interaksi antar satu mahasiswa dengan mahasiswa lain. Interaksi ini tentu saja, bisa dipandang sebagai momen sekaligus wadah untuk dapat saling mempengaruhi ke hal-hal positif, seperti misalnya; satu mahasiswa bisa saling memotivasi dengan mahasiswa lain. Mereka bisa saling ajak untuk sama-sama melakukan sesuatu yang terbaik, bukan hanya untuk pengembangan diri, tetapi juga pengembangan bagi yang lain.


*) Penulis adalah mahasiswa FE, Prodi Ekonomi Islam UNU NTB


 


Post a Comment

Previous Post Next Post