Tentang Ilmu, dan Toharoh

 


Jamaah kegiatan Mudzakaroh yang dipimpin oleh Ustad Abdul Hanan (ilustrasi, SempatBaca.com)


SempatBaca.com- Pemeluk muslim, diwajibkan menuntut ilmu. Menuntut ilmu adalah sebagian di antara kewajiban yang harus dilakukan seseorang setelah baligh. 

Adapun mempelajari ilmu, sebagaimana republika.co.id (6/8/2020) mengutip pendapat Imam Al-Gahazali, akan menyelamatkanmu dari perkara-perkara membinasakan dan yang membuatmu memperoleh kenaikan derajat hukumnya fardhu ain. Sedangkan mempelajari ilmu lain di luar itu hukumnya fardhu kifayah, bukan fardhu ain. Ulama yang dijuluki pembela Islam itu berujar, "Ketahuilah bahwa derajat ilmu pengetahuan tergantung pada seberapa dekat ilmu tersebut dengan ilmu akhirat”.

Sekelumit tentang ilmu juga menjadi topik yang diperbincangkan pada kegiatan Mudzakaroh (pengajian) Rabu (30/9). Kegiatan mudzakaroh dilaksanakan di kediaman  ustadz Abdul Hanan.

Berikut ringkasan mudzakaroh tersebut, ilmu itu didapatkan dari membaca dan menulis (qiroah). Ilmu, baik nakirah maupun makrifat disebut 80 kali dalam kitab suci al-Quran.

Dijelaskan Abdul Hanan, Ilmu itu ada dua yaitu badihi (jelas). Dalam kaitan ini, satu tambah satu hasilnya dua (1+1=2), bisa sebagai ilustrasi sederhana, biar mudah dimengerti. Selanjutnya ada yang disebut ilmu nazhri (pengkajian), yakni ilmu yang didapat dari pengkajian. Gambaran ilmu yang melalui proses pengakjian banyak contoh-contoh konkritnya. Intinya adalah bagaimana ilmu (pengetahuan) tersebut didapatkan dari kajian-kajian ilmu.

 BACA JUGA : Spirit Hijrah, Ini Penjelasan Ustad Abdul Hanan

Prihal bahwa terdapat dua jenis ilmu Naqli (yang bersumber dari al-Quran hadist), ilham, hikmah. Dan Aqli--berdasarkan pengkajian ilmu juga disampaikan oleh tokoh agama Desa Batulayar itu.

Lebih jauh, dikemukakan macam-macam ilmu menurut ulama salaf. “Al ulumu syariyah (ilmu syariah) al ulumul lughwiyah (ilmu bahsa) alulumul aqliyah (ilmu akal),”ujarnya.

Bahwa orang yang berilmu memiliki posisi istimewa itu sangat jelas, dititahkan Allah dalam al-Qur’an (lihat:QS.Al-Mujadalah).

BACA JUGA : Ilmu Tak Terbatas Ruang dan Waktu

Abdul hanan juga menyinggung tentang derajat ilmu. Dia bilang, “Derajat ilmu itu antara lain; ilmul yakin, ainul yakin, haqqul yakin”. Selanjutnya, prinsip ilmu, meliputi; taalum lilqoriah belajar, menulis, istiqomah.

Utlubul ilma hatta takunu jahilan; menuntutlah ilmu hingga kamu semakin bodoh,”terang alumnus Ponpes Nurul Hakim dan LIPIA itu, mengutip pendapat—yang mulia Imam Syafi’i.

Hal penting lain juga terkait ilmu dikemukakan Abdul Hanan, yakni Al ilmu bil bulgoh. Bishobri. Bil ikhlas bil-amali.

Pembagian ilmu: tauhid, syariyah, adabiyah (adab), iqtishodiyah (ekonomi;bisnis), sultoniyah (tatanegara), makdaniyah (pertambangan), attobiyah (biologi;IPA), dan lainnya.  Sementara dalam kaitan bersuci atau Toharoh menurut Fiqh, dijelaskan Kepala MA Putra Al-Aziziyah itu, bahwa bersuci itu; mandi berwudu hilangkan nakjis. Juga tayamum. “Dalam kitab Ihya Al-Uluuddin; toharatul iman minas syirki ; mensucikan iman dari syirik,”terang Abdul Hanan.

Ada beragam hal penting terkait Toharoh. Antara lain; Toharatul qolbi minal amrodi (dari penyakit-penyakit), toharatul abdani minal adnas. Toharatul atimatu minal haromi; toharatul bil ati minal ausakh (bagaimana membersihkan lingkungan dari segala yang buruk”.

*) Ringkasan Kegiatan Mudzakaroh, Rabu (30/9) yang dilaksanakan di kediaman Ust. Abdul Hanan, Dusun Teloke Batulayar.


Post a Comment

Previous Post Next Post