ILUSTRASI, https://www.google.com/search?q
SempatBaca- Dalam kehidupan, dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, seseorang akan merasa tak nyaman dan perlu berjuang kerja dalam proses yang sedang dilalui dalam ketidaknyamanan itu.
Sebagai
orang yang ingin terus tumbuh, kita mesti pandai menempatkan diri dalam situasi
baru untuk menghadapi apa sebelumnya belum kita kenal.
Meskipun
pada awalnya, kita pasti merasa: bahwa mencoba sesuatu hal yang baru adalah
sulit untuk dilakukan.
Semakin banyak aku belajar, ternyata semakin banyak yang tak kutahu
Saat
menghadapi kendala dan muncul rasa takut saat akan mencoba hal yang baru, kita
perlu ingat kembal ungkapan yang pernah dinyatakan Franklin D. Roosevelt. Roosevelt
bilang, “Satu-satu hal yang harus ditakuti adalah rasa takut itu sendiri.” Rasa
takut untuk melakukan hal yang baru sangat wajar terjadi.
Ini adalah naluri untuk bertahan hidup dan sedari dulu, telah berkembang. Hadapi perasaan takut tersebut. Jadikan suatu tantangan agar kita dapat beradaptasi dan mambuat kita berkembang.
BACA JUGA : Tambal Sulam Kebohongan
Memang begitulah hidup.
Selalu
saja ada hal baru muncul. Menuntut siapa saja, setidaknya mesti tahu; suatu ‘kebaruan’
itu. Tak terkecuali ‘kebaruan’ ilmu di bidang teknologi dan informasi. Kebaruan
demi kebaruan dalam berabagi bidang terus bermunculan, bak jamur di musim
penghujan.
Jika
kita tak mampu beradaptasi dengan sesuatu yang baru di segala bidang, seseorang
akan tertinggal jauh. Di sinilah, kita semakin tahu, bahwa ilmu tak pernah
statis. Ia mengalami dinamika, terus berkembang, seiring peradaban kehidupan
manusia.
Kalau
dulu, orang hanya berandai-andai bisa berkomunikasi jarak jauh, sekarang, bukan
hanya berkomunikasi, tetapi saling melihat dan melempar senyuman, bisa kita
lakukan.
Dulu
tak pernah kita bayangkan bahwa kegiatan belajar (pembelajaran) dilakukan jarak
jauh, namun akibat dari ke majuan dan perkembangan teknologi, tak ada yang tak
mungkin. Semua bisa terjadi.
Dunia
seeakan berada dalam genggaman. Dunia yang sebegitu besar, sekarang, seolah ada
dalam dekapan kita.
“Tuntutlah
ilmu hingga sampai ke liang lahat”. Ungkapan itu menjadi satu catatan, kepada
semua kita, untuk tak henti-hentinya belajar dan terus belajar. Kalau tidak
belajar, orang akan jauh tertinggal. Orang akan melambaikan tangan kepada kita
yang hanya diam diri berpangku tangan.
Fakta
bahwa kebaruan-kebaruan yang muncul dan tengah mengitari kita dalam kehidupan
ini, jika kita tak siasati dengan belajar dan menuntut ilmu, hanya akan membuat
kita bodoh. Kita jadi tak tahu apa-apa. Orang lain sudah terbang ke langit,
kita masih mengepakkan sayap di bumi.
“Semakin
banyak aku belajar, ternyata semakin banyak yang tak kutahu,” demikian bunyi
sebuah petuah.
Jika
diterjemah secara bebas: ketika seseorang terus belajar, maka pasti orang
tersebut akan merasa bodoh, sebab banyak yang belum ia ketahui. Saya pikir, makna
bebas ini lebih baik. Ketimbang merasa iri suah pintar dan enggan belajar lagi.
Bukankah orang yang merasa pintar, dekat dengan sikap sombong.?
Jawabannya,
ada di tangan Pembaca yang budiman.
Penulis : Tim Redaksi SempatBaca.com
Post a Comment