Fenomena Respon Pengguna Medsos



By: Sukron Makmun

(Berkhidmat di Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) dan MA Al-Aziziyah Putra


MEDIA sosial (Medsos) bak sebuah rumah, tempat kedua bagi sebagian orang untuk menghabiskan waktu. Seakan tak kenal pagi dan petang. Bahkan tiap saat dalam keseharian hidup dan kehidupannya.

Dalam pada itu, pengguna media sosial, bisa betah duduk berjam-jam melototi gadget, Handpone, Laptop dan lainnya dengan memainkan jari-jemarinya.

Lebih jauh dikemukakan, pengguna medsos pun memiliki beragam tujuan (goal) sehingga mampu bertahan lama mengoperasikan beragam media, mengutak-atik alat teknologi canggih yang disebut tadi itu. Entah si pengna update status, share, like dan comment status orang. Dan beragam ekspresi lain, yang terejawantah dalam ritme medsos, yang dalam hal ini faceebook, intsagram. Juga perangkat canggih lainnya.

“Medsos bak sebuah rumah. Iya, seakan menjadi tempat kedua bagi sebagian kita. Menghabiskan waktu berjam-jam. Seakan tak kenal pagi dan petang. Bahkan tiap saat dalam keseharian hidup dan kehidupannya”

Dalam proses memperbaharui atau membuat status terdapat gaya bahasa yang digunakan untuk membuat status dengan tujuan orang lain dapat memberikan berbagai macam dari status yang dibuat. Ada beberapa temuan yang dapat ditunjukkan sebagai berikut; ambil contoh; topik pembicaraan; modifikasi bahasa; dan memberikan respon.

Pertama, topik pembicaraan (topic). Dalam proses pembuatan status topik pembicaraan seringkali pengguna akan memulai dengan menentukan topik yang sedang dialami atau pristiwa yang sedang terjadi dengan istilah sekarang Viral. Topik hangat atau yang sedang viral akan menjadi topik yang tentunya akan relevan dengan kondisi yang dialami oleh si pengguna. Terlihat pada saat pembuatan status. Salah satu caranya adalah membagi status yang sudah ada kemudian menambahkan dengan bahasa si pengguna. Tujuannya, tak lain dan tiada bukan; memperjelas, mempertegas, mengingatkan, mengharapkan, mencontoh, dan sebagainya

Kedua, Modifikasi bahasa (modification).        Modifikasi bahasa merupakan salah satu cara untuk meneruskan berita status yang diambil dari status sebelumnya atau dari yang didapatkan dari milik orang lain. Bahasa yang digunakan dalam berita sebelumnya kemudian dimodifikasi menjadi berberapa bagiannya. Bisa dengan cara modifikasi penuh (full modification), sebagian, dan symbol (symbol). Modifikasi penuh adalah memodifikasi berita yang diambil dengan mengubah/menghilangkan redaksi berita sebelumnya kemudian ditambahkan/digantikan dengan redaksi penulis untuk kemudian dibagikan kembali ke media baik yang sama atau yang berbeda.  Modifikasi sebagian adalah memodifikasi berita yang diambil kemudian ditambahkan dengan bahasa penulis tanpa menghilangkan redaksi status sebelumnya. Modifikasi simbol adalah penulis memodifikasi berita yang diambil sebelumnya dengan hanya menambahkan simbol-simbol yang dapat mewakili maksud dan tujuan penulis tanpa menambahkan redaksi bahasa. Demikianlah fenomena yang terjadi.

Ketiga, Memberikan respon. Ada tiga pilihan yang ditampilkan di kolom media untuk dapat merespon status, yaitu, suka, komentar, dan bagikan. Ketiga respon tersebut akan direspon sesuai dengan kondisi dan keinginan si pengguna/pembaca status. Adapun asumsi yang dapat dikemukakan ketika pembaca merespon status tersebut, yaitu apabila pembaca merespon suka, maka dapat dikatakan status yang dibaca menarik, unik, bermanfaat, dan menghibur, sedangkan komentar dapat dikatakan bahwa status yang dibaca perlu mendapatkan respon berupa klarifikasi, penjelasan, ketegasan/penguatan, pengingkaran, persetujuan. Adapun untuk respon bagikan, setelah pembaca menyelesaikan bacaan tentang status atau tautannya, maka ada beberapa respon yang dapat muncul, yaitu, status ini, berisi informasi penting sehingga orang lain dapat membacanya juga, propaganda/provokasi yang dapat bersifat positif dan negatif, popularitas yaitu, dapat status/tauatan menjadi viral atau terkenal, apresiatif, berdasarkan ide kreatif yang dimuat dapat dihargai dan layak mendapatkan penghargaan khalayak ramai.

ADVERTISEMENT


Demikianlah beragam fenomena ‘terselip’ dibalik ribuan, bahkan jutaan lebih pengguna media sosial. Moga-moga, fenomena negatif, terkalahkan dengan fenomena positif. Apa itu fenomena positif? Sebuah manfaat yang mampu mewariskan nilai dan budaya yang baik bagi hidup dan kehidupan manusia. Semoga menginspirasi.

 


Post a Comment

Previous Post Next Post