Puisi Muhamad Yunus*)
Aku rangkai kata dengan bahasa jiwa
Menyampai kepadamu yang disana
Tentang setiap kata yang terbaca
Dalam gelap yang menyamarkan mata
Aku berjalan untuk mencapai satu kata
Kata yang tak bermajas metafora
Kini, kepastian tak hanya sekedar wacana
Tak pula akan menjadi bahan untuk dibaca
Inilah yang memang semestinya
Aku dalam paruhku yang selalu dalam kagum mencinta
Tidak ingin memandang hanya dengan sekejap mata
Karena inilah panggilan jiwa
Kasihku yang berada di utara mandalika
Aku tau engkaupun merasakan yang sama
Detakan jantung yang tiada hentinya
Aku memanggilmu dalam aksara pemuja
Inginkan dirimu segera menjadi yang aku baca
Dalam peluk yang tiada hentinya
Kediri Selatan Lobar NTB, 12/7/2020
JANGAN DEKATI
Jangan dekati wanita yang suka bercerita prihal pribadi
Jangan pernah kau segani bila dia meminta simpati
Lebih baik biarkan dia sendiri
Dan merenungi tentang dirinya sendiri
Jangan dekati wanita yang mengolah jauh kenyataan menjadi kepalsuan
Jangan berikan dia tempat ataupun kesempatan
Karena dia hanya akan menjadikanmu pembenaran akan kesalahan yang dilakukannya
Lebih baik biarkan dia menjauh tanpa harus kelihatan
Jangan dekati wanita yang tidak bisa menjaga rasa
Jangan pula dekati wanita yang mudah bercerita tentang cinta
Karena dia hanya akan menjejerkan dosa - dosa yang akan membuatmu terperangkap di dalamnya
Lebih baik pergi dan tinggalkan dia sendiri bersama renungannya tentang semesta yang tidak bisa dia cerna
Kediri Selatan Lobar NTB, 12/7/2020
*) Penyair asal Kediri Lobar. Beberapa karyanya berupa (fiksi dan nonfiksi) telah dibukukan. Aktif di Pemuda Muhammadiyah.
Post a Comment