Tentang ISLAM dan EKONOMI

 


Al Rafli Oxaliano, F. Mahasiswa FE UNU NTB (Foto: Dokumen Pribadi)


By: AL RAFLI OXALIANO FAUZI

Ekonomi Islam dibangun untuk tujuan suci dituntun oleh ajaran Islam. Spirit ekonomi Islam tercermin dari tujuannya, dan ditopang oleh pilarnya. Tujuan untuk mencapai  falah, dan pilar operasional, yang tercermin dalam prinsip-prinsip ekonomi. Dari sinilah akan tampak suatu bangunan ekonomi Islam dalam suatu paradigma, baik paradigma dalam berpikir dan berperilaku maupun bentuk perekonomiannya.


SEMPATBACA.COM- Saya membaca buku berjudul “Filsafat Ekonomi Islam”. Bagi saya, yang baru belajar ekonomi Islam, isi buku itu, cukup menarik. Di buku itu dibahas beragam topik tentang ekonomi Islam dan hal-hal yang terkait dengan ilmu, filsafat. Bagaimana system ekonomi, perkembangan ekonomi Islam dan masa depan ekonomi Islam, juga didedah oleh Masyhur, penulis buku Filsafat Ekonomi Islam yang diterbitkan CV. Lakeisha, terbit tahun 2020

Dalam artikel yang saya buat ini, saya tidak akan membahas semua isi, topik, bab dari buku itu. Sebab, kalau pembaca, sudah melototi isi buku itu, saya yakin, buku itu sudah cukup lengkap agar kita memahami filsafat ekonomi Islam. Karenanya, saya, hanya akan memotret isi buku itu secara utuh namun ringkas.

Judul yang saya ambil dan saya jadikan sebagai bahan membuat sebuah artikel adalah ekonomi Islam. Dan setelah saya membaca si dari bab ini saya sedikit menyampaikan isi dan pemahaman saya sendiri mengenai Ekonomi Islam karena, hemat saya, cukup menarik diulas.

Jadi, saya bisa menulis kembali hasil bacaan saya, bahwa ekonomi adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan usaha-usaha yang bertujuan untuk memenuhi segala keperluan hidup manusia. Definisi yang lebih kekinian, “Ekonomi ialah satu pengkajian tentang usaha manusia dalam menggunakan sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka”.

Lalu, jika lebih khusus mengurai ekonomi Islam, bahwa sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang dijalankan berdasarkan syariat Islam atau aturan-aturan Allah. Dengan bersandarkan kepada Alquran dan Hadits Nabi Muhammad sebagai pedoman yang tujuan akhirnya adalah keridhaan Allah, dengan menggunakan sarana yang tidak lepas dari syariat Islam.

Dalam segala kegiatan ekonomi yang dilakukan manusia harus sesuai dengan ketentuan Allah, baik dalam hal jual beli, pinjam meminjam maupun investasi.

BACA JUGA : Ekonomi Islam dan Upaya Menyongsong Masa Depan

Pakar ekonomi Islam MA Manan, sebagaimana dikutip penulis buku, bahwa “Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.” 

Ekonomi Islam Beda dengan Sistem Lain

Mencermati uraian yang telah dikemukakan di awal tulisan, maka simpulnya adalah dapat dikemukakan: Ekonomi syariah berbeda dari system ekonomi kapitalisme, sosialisme maupun negara kesejahteraan. Selain itu ekonomi dalam Islam merupakan tuntunan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang terejawantahkan dalam etika dan moral.

Dewasa ini, ilmu ekonomi yang dilandasi nilai-nilai islam, begitu menyita perhatian public, bahkan dunia global. Hal ini kemudian, terus berdampak pada perkembangan ekonomi Islam.

Saat ini, perkembangan ekonomi Islam sangat pesat di Indonesia. Pun didukung oleh perundang-undangan yang berlaku. Tingga bagaimana kemudian, perkembangan tersebut disokong oleh sumber daya manusia yang mumpuni, kompeten dan mendapat perhatian dari pemerintah.

Lebih jauh diulas, ekonomi Islam dibangun untuk tujuan suci dituntun oleh ajaran Islam. Spirit ekonomi Islam tercermin dari tujuannya, dan ditopang oleh pilarnya. Tujuan untuk mencapai  falah, dan pilar operasional, yang tercermin dalam prinsip-prinsip ekonomi. Dari sinilah akan tampak suatu bangunan ekonomi Islam dalam suatu paradigma, baik paradigma dalam berpikir dan berperilaku maupun bentuk perekonomiannya. Pilar ekonomi islam adalah moral. Hanya dengan moral Islam inilah bangunan ekonomi Islam bisa berdiri kokoh. Moralitas Islam berdiri di atas suatu postulat keimanan dan postulat ibadah. Esensi dan moral Islam adalah tauhid. Implikasi dari tauhid, bahwa ekonomi  Islam memiliki sifat transcendental (bukan sekuler), di mana kontrol Allah dalam seluruh aspek ekonomi menjadi mutlak.

BACA JUGA : IKHLAS: Membuat Hati Kita Lapang

Berbagai sistem perekonomian muncul sebagai usaha untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi secara tepat dan akurat. Tapi nyatanya, banyak system ekonomi yang telah tumbang. Sedikit yang mencapai keberhasilan serta tidak mampu memberikan jaminan sosial terhadap rakyatnya.

Di sinilah peran dan signifikansi ekonomi Islam. Ekonomi Islam lahir sebagai SOLUSI karena Islam merupakan risalah yang sempurna yang memenuhi segala aspek kehidupan termasuk kegiatan ekonomi.

Kembali ditegaskan, bahwa sistem ekonomi syariah beda dengan sistem ekonomi yang lain. Yakinlah, dengan prinsip dan ciri yang melekat dalam ekonomi Islam, maka ajaran Islam di bidang, mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat,  memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.


Post a Comment

Previous Post Next Post