By: EL-NIZAM*)
SEMPATBACA-
Bagi saya, membaca itu ibarat, melangkahkan kaki, tapak demi tapak. Makin jauh
kita melangkah, makin banyak bisa kita lihat, amati dan ketahui.
Semakin
terus dibuka lembar demi lembar sesuatu yang dibaca, pengetahuan bertambah,
pikiran terbuka, wawasan jauh ke depan.
Membacalah!
Kamu pasti bisa bermimpi, menggantungkan cita-cita setinggi angkasa. Sebab
mimpi-mimpi indah banyak orang akan kamu temui di di situ.
Membaca dan menulis, sangat penting bagi hidup dan kehidupan kita. Tanpa membaca dan menulis, pengetahuan tak akan maju. Jadi, aktivitas baca-tulis: senjata kita. Pandai-pandailah membaca, tetapi jangan jadi korban bacaan!.
Membacalah
! Sebab membaca, seperti halnya memasuki gedung mewah nan unik. Setelah masuk
di dalamnya, aneka pernak, aksesoris di dalamnya bisa kau rengkuh, lihat dan
genggam.
Bacalah!
Sebab Tuhanmu yang menciptakan. Bacalah, sebab Itu titah agung Tuhan ke seluruh
ciptaannya.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang telah menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya “ (Q.S. Al-Alaq (96): 1-5).
Titah Tuhan dalam QS. Al-Alaq itu, bukti, betapa pentingnya ilmu bagi manusia. Dan ilmu bisa didapat dari aktivitas membaca. Dengan membaca, ilmu pengetahuan, bisa kita peroleh. Ada ungkapan menarik berbunyi, “Membaca adalah jendela dunia”. Seolah-seolah ungkapan ini memberi tahu kita, kalau mau tahu dunia, caranya, kita disuruh membaca.
Sering-sering Membaca
Kita semua pasti tahu, pada ayat yang diturunkan dI Gua Hira itu, perintah membaca; bukan sekali, tapi berkali-kali. Ini menunjukkan kepada kita, untuk sering-sering membaca. Pandai-pandai menganalisa. Artinya bahwa kalau hanya membaca ‘sekali’ saja, ilmu yang kita dapat kadang belum cukup.
BACA JUGA :Syahwat Bercinta dan Baca Buku
Hanya
dengan sering-sering membaca, kita bisa memahami apa yang ingin kita tahu. Dengan
sering-sering membaca pula, pasti ada hal-hal baru yang kita temui.
Seleweran
isu-isu, yang hari ini, bertebaran di berbagai platform media sosial, menuntut
kita untuk pandai membaca. Cermat menganalisa. Kalau tak bisa demikian, hanya
akan membawa anda pada pengetahuan yang setengah-tengah. Sesat.
Bacalah.
Jangan lupa juga menulis. Menulis itu mengikatkan kita pada nilai keabadian.
Membaca dan menulis, sangat penting bagi hidup dan kehidupan kita. Tanpa membaca dan menulis, pengetahuan tak akan maju. Jadi, aktivitas baca-tulis: senjata kita. Pandai-pandailah membaca, tetapi jangan jadi korban bacaan!.
Mengapa?
Kalau
kau jadi korban bacaan (buku, majalah, dsb), maka kamu tidak akan pernah berpikir
kritis. Lalu bagaimana?
Iya,
banyak-banyaklah membaca. Dengan banyak membaca, anda tak akan pernah puas dengan
hanya satu buku bacaan. Terakhir, bacalah dengan menyebut rabbmu. Itu saja.
*) Penulis berkhidmat di FE UNU NTB, Sambil Mengelola Lembaga Inisiatif Lombok
Post a Comment