Cegah Covid, Gerakan LPBI NU Patut diapresiasi, Kasi Siaga Bencana: Ini Bagus !

 

Kasi Siap siaga kebencanaan, Ridha Adhayana saat sharing pengetahuan mengenai program kebencanaan, khususnya terkait dengan pandemi Covid-19 (Ilustrasi, SempatBaca.com)

SempatBaca.com- Kemauan berbuat dan membantu terlebih di tengah Pandemi Global Covid-19 ini, agaknya bisa dikatakan ‘gampang-gampang susah’ sulit untuk dilakukan. Selain bisa mengancam diri pribadi, keterbatasan interaksi membuat keinginan keras ‘niat membantu’ relatif mengalami hambatan.


Pengurus LPBI NU Lobar dan Pemerintah Desa setempat dalam kesempatan diskusi beberapa waktu (Ilustrasi, SempatBaca.com)

Tapi memang benar, apapun halangan itu. Seberat apapun rintangan itu; kuncinya ada satu: kemauan. Dalam arti kata: mau berbuat sesuatu.

Karenannya, langkah-langkah yang sedari beberapa bulan yang lalu dilakukan LPBI NU, mesti diapresiasi kita semua. Pasalnya, mereka (penguru LPBI, red) tak kalah gesit membantu mengurangi resiko pencegahan Covid-19.


Apapun halangan itu. Seberat apapun rintangan itu; kuncinya ada satu: kemauan. Dengan kata lain;  mau berbuat. Itu saja. Hal ini, dicoba diikhtiarkan LPBI NU yang ada di Lobar

Kasi Kesiap siagaan BPBD-NTB Ridha Ahyana mengapresiasi kegiatan advokasi dua desa di Lombok Barat (Lobar) yang sedang dilakukan LPBI NU Lobar. Bahkan siap mendampingi LPBI untuk melibatkan Kemendes, Kemenkraf atau pihak terkait, jka suatu saat ini dibutuhkan.

Ridha mengungkapkan bahwa pergerakan dan aktivitas teman-teman LPBI NU yang dikomandoi Saparudin cukup bagus. Tinggal mendapat dukungan dari pemerintah, khususnya pemerintah desa (Pemdes) setempat.

Terkait dengan Pokja-pokja yang sudah terbentuk, Ridha mengharapkan segera dimantapkan langkah berikutnya untuk membentuk suatu Forum, yakni Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB). “Dengan adanya forum ini, maka terbentuklah apa yang disebut desa Tangguh bencana,”ujarnya.

Ada apa dengan desa tangguh? Desa tangguh adalah sebuah desa kelurahan yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.

Desa tangguh, memungkinkan masyarakat lebih waspada dan tahu langkah-langkah yang dilakukan saat menghadapi bencana. Selain itu, dengan adanya desa tangguh, masyarakat bisa melakukan hal-hal positif yang tentu sekali erat kaitannya dengan bagaimana mengintegrasikan program desa tangguh yang bisa terintegrasi dengan desa wisata. Banyak hal positif yang bermanfaat bagi desa setempat. Antara lain di bidang ekonomi menggerakkan Bumdes dan sektor ekonomi kreatif yang ada di desa. Di bidang kesehatan bisa bekerjasama dengam puskesmas dan lainnya.

baca juga: biar tangguh hadapi covid lpbi nu lobar lakukan pendampingan

Luapan apresiasi juga terlihat dari ekspresi dan juga pernyataan Ketua PCNU Kabupaten Lobar H Nazar Naamy dan Pemdes setempat saat bersilaturahim ke Sekretariat LPBI NU di Batukumbung, Lingsar Narmada. “Iya, memang LPBI harus terus eksis. Masyarakat juga mesti tahu bahwa LPBI ini adalah bagian dari NU, sebuah lembaga di bawah NU, yang juga sangat berperan bagi masyarakat di saat menghadapi musibah atau bencana,”terang Nazar.

LPBI, sambung Nazar, harus terus eksis dan apa program yang sudah ada dijalankan dengan baik. Apalagi terkait pencegahan Covid. Melalui program yang dilaksanakan LPBI, masyarakat teredukasi untuk merubah gaya hidup dan terus melakukan pembiasaan terhadap budaya hidup sehat. “Jadi intinya, nilai edukasi harus masuk,” terang Nazar. Dia juga menyarankan pengurus LPBI agar hati- hati dan selektif memilih pokja selektif (abu/red).







Post a Comment

Previous Post Next Post